PELITA - Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, ataupun ketika dalam kandungan.
Bila seorang ibu yang sedang mengandung mengalami stres, maka akan memberikan pengaruh pada bayi yang ada di dalam kandungan.
Hal tersebut barakibat pada detak jantung bayi yang ada dalam kandungan menjadi tidak teratur sehingga persediaan oksigen dan sari makanan menjadi berkurang.
Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat, Tema: Pentingnya Sholat
Seiring dengan perkembangan waktu dan bertambahnya usia pada anak, penyebab anak menjadi stres menjadi beragam, diantaranya:
Pertama. Makanan
Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak menajadi tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi dengan baik sehingga dapat menyebkan stres pada anak.
Selain itu, dengan mekonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dapat membuat imunitas anak tidak dapat terbentuk dengan baik yang menyebabkan anak akan rentan untuk stres. Hal ini disebabkan karena kandungan gula yang terdapat pada makanan cepat saji sangatlah tinggi sedangkan kandungan gizinya sangan minim.
Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Ibu Tercinta, Cocok Dibaca Saat Peringatan Hari Ibu 22 Desember
Kedua. Kurang Tidur
Banyaknya aktivitas anak seperti bermain, menonton televisi, dan bersekolah bagi anak-anak yang telah bersekolah menyebabkan jam tidur anak menjadi berkurang. Hal itu dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.
Ketiga. Lingkungan Keluarga
Stres pada anak salah satu penyebabnya bisa dikarenakan karena faktor keluarga. Salah satunya adalah pertengkaran atau perceraian kedua orang tua, yang menimbulkan ketakutan pada anak.
Hal ini akan berdampak pada mental dan psikologi anak yang akan terganggu, yang menyebabkan anak menjadi mudah marah, mudah tersinggung, pesimis, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Lirik Bahibbak Wabaridak, Viral Dinyanyikan Sayyid Haydar Al Haddar
Keempat. Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh orang tua dapat mempengaruhi psikologi sehingga menyebabkan stres pada anak. Pola asuh orang tua pada anak terdiri atas 3 macam yang sangat mempengaruhi sisi psikologi anak diantaranya adalah Authoritarian, Permissive, dan Authoritative.
Pola asuh authoritarian adalah orang tua yang bersikap otoriter atau tidak memberikan kebebasan kepada anak dan memaksakan agar memenuhi tuntutan orang tua, bahkan menganiayanya.
Pola asuh permissive merupakan jenis pola asuh orang tua yang sangat membebaskan anaknya, walaupun ia belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahannya.
Pola asuh authoritative adalah orang tua yang menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil sehingga mereka tidak mengekang anak secara berlebihan, namun juga tidak membebaskan. Dalam hal ini, orang tua memberikan perhatian kepada anaknya dan berusaha membentuk anak yang mandiri.
Baca Juga: Lirik Qasidah Fatimah Ya Fatimah Viral Dilantunkan Sayyid Husein Haydar Al Haddar
Disisi lain, stres dapat terjadi pada anak apabila ia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena ia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan atas keputusan yang diambil.
Kelima. Tekanan dari Teman
Dalam pergaulan, biasanya seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak yang lain dari kelompoknya.
Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya yang dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Hal ini dapat menyebabkan anak akan merasa stres karena tidak diterima oleh teman-temannya.
Itulah ulasan mengenai beberapa penyebab anak dapat menjadi stres, semoga bermanfaat.
Baca Juga: Materi Kultum Ramadhan Terbaru, Tema: Manfaat Syukur
Keterangan tersebut dikutip dari buku “Redakan Stres dengan Makanan-makanan Khusus”, Karya Mukhlidah Hanun Siregar.***
Penulis: Nurul Faeda, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran Yogyakarta.