Karena sudah tertulis dengan tinta emas, dan terpatri dalam dada segenap keturunannya, santri, alumni, dan masyarakat luas yang sangat mencintainya.
Baca Juga: Contoh Kesaktian Puasa Syaikhona Kholil Bangkalan, Nasehatnya Luluhkan Hati yang Keras
Kisah ini langsung ditulis putranya, yakni Raden KH. Fahrillah Aschal.***