BERITA BANTUL - Syaikhona Kholil Bangkalan hidup di masa penjajahan Belanda. Kerasnya penjajah juga dirasakan Syaikhona Kholil saat difitnah.
Karena memberangkatkan banyak warga Madura ke Makkah saat haji, Syaikhona Kholil difitnah memalsukan uang.
Berangkat ke tanah suci butuh dana besar, Belanda melihat tak mungkin Syaikhona Kholil punya uang banyak untuk menghajikan warga.
Baca Juga: TERBONGKAR! Tenyata Ini Alasan Nabi Khidir Sering Datang Tak Terduga di Bangkalan Madura
Masyarakat Madura sangat takdzim dengan Syaikhona Kholil, karena diakui keulamaan dan kewaliannya yang tak ada meragukan.
Untuk memberangkatkan warga Madura ke tanah suci, Syaikhona Kholil bukanlah memakai dana besar. Tapi itu dilakukan dengan karomah kewaliannya.
Dengan karomahnya itu, Syaikhona Kholil berangkatkan 10 sampai 20 orang tiap tahunnya ke Makkah. Tentu semua heran, termasuk penjajah Belanda.
Fitnah tak bisa dihindarkan. Syaikhona Kholil kemudian dihakimi sebagai pihak yang memalsukan uang untuk dana besar masyarakat yang pergi ke Makkah.
Baca Juga: Jutaan Manusia Ziarah Bangkalan, Ternyata Ini Rahasia Tingginya Karomah Syaikhona Kholil
Tentara Belanda datanglah ke rumah Syaikhona Kholil. Tanpa introgasi yang jelas, Syaikhona Kholil divonis salah. Penjara adalah tempatnya.