Tentara Belanda akhirnya membawa Syaikhona Khiolil menuju bui penjara. Para santri dan jamaahnya tentu sangat sedih, karena guru tercinta dibawa ke penjara.
Sampai di penjara, terjadilah dialog antara Syaikhona Kholil dengan tentara khusus yang bertugas menghakimi.
"Kiai, saya memanggil anda karena ada yang melaporkan kalau anda telah memalsukan uang."
"Saya tidak memalsukan uang, itu tidak benar," jawab Syaikhona Kholil Bangkalan.
"Anda tiap tahun memberangkatkan orang naik haji, terus anda dapat uang dari mana?," sanggah tentara Belanda.
"Yang memberangkatkan mereka naik haji bukan saya tapi Allah SWT," jawab Syaikhona Kholil Bangkalan.
Sambil menjawab itu, Syaikhona Kholil Bangkalan menunjuk sebuah batu dengan tanganya.
Subhanallah, dengan izin Allah SWT batu itu seketika berubah menjadi emas murni 24 karat. Tentara Belanda terbelalak matanya melihat kejadian aneh itu.
Baca Juga: Pertemuan Rahasia di Alas Roban, Dihadiri Ulama Penting dari Banten Sampai Bangkalan