BERITA BANTUL - Syaikhona Kholil Bangkalan memang sangat lekat dengan kisah-kisah karomahnya. Santri-santrinya jadi saksi nyata atas itu semua.
Tentu saja bukan berarti Syaikhona Kholil tidak fokus pada syariat dan ilmu, karena luas ilmunya diakui ulama Nusantara dan dunia.
Syaikhona Kholil hidup di pesisir Bangkalan, tapi santrinya dari berbagai belahan dunia.
Baca Juga: Menjangkau Laut dan Darat Sekaligus, Karomah Syaikhona Kholil Bangkalan Dikagumi Ulama Makkah
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari Bangkitmedia, dikisahkan bahwa Kyai Syamsul Arifin Situbondo pernah menemani bincang-bincang santai bersama sahabat dan gurunya, Syaikhona Kholil.
Saat itu sudah sore sebenarnya, tapi perbincangan dua ulama itu terlihat asyik sekali, tentang berbagai persoalan yang dihadapi umat.
Tak terasa, matahari sudah berada di ujung Barat, hampir saja tenggelam. Mereka berdua ternyata belum menjalankan sholat Ashar.
“Kita belum sholat ashar, kyai," kata Kyai Syamsul Arifin.
"Astaghfirullah....," jawab Syaikhona Kholil menyadari kekhilafannya.
“Waktu sudah hampir habis dan kita sudah tidak mungkin bisa melakukan sholat ashar secara sempurna, kyai.”