Syaikhona Kholil pun menjawab agar Kyai Samsul Arifin mencari kerocok. Kyai Syamsul Arifin tentu heran, untuk apa kerocok itu, dan bertanyalah beliau kepada Syaikhona Kholil.
Kyai kholil hanya menjawab dengan tersenyum: “Ya, kita pakai ke Makkah.”
Baca Juga: Rahasia Sumur Keramat Syaikhona Kholil di Bangil, Ternyata Digali dengan Membaca Ini
Setelah mendapat kerocok, Syaikhona Kholil naik ke atasnya dan diikuti oleh Syamsul Arifin. Beberapa saat Syaikhona Kholil menatap ke arah barat. Dan, tiba-tiba kerocok yang dinaiki melesat sangat cepat dan sulit diikuti pandangan mata.
Sesampainya di Mekah, adzan sholat ashar baru saja dikumandangkan. Setelah mengambil air wudhu, dua kyai besar ini segera menuju shof pertama untuk sholat ashar berjama'ah di masjidil haram.
Kyai Syamsul Arifin adalah pendiri Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Sukorejo Situbond. Putranya, Kyai As'ad, ngaji kepada Syaikhona Kholil.
Kyai As'ad melanjutkan kepemimpinan pesantren ayahnya dan mengembangkannya sebagai pesantren besar sampai sekarang.***