Untuk duduk-duduk disediakan beberapa lembar kulit kambing dan sebuah bantal kulit berisi ijuk kurma.
Baca Juga: Kilatan Pedang Sayyidina Ali Bubarkan Komplotan Kafir Quraisy Saat Menghalanginya Hijrah ke Madinah
Itulah rumah kediaman Imam Ali yang disiapkan guna menanti kedatangan isterinya, Sayyidah Fatimah Azzahra.
Selama satu bulan sesudah pernikahan, Sayyidah Fatimah masih tetap di rumahnya yang lama.
Imam Ali merasa malu untuk menyatakan keinginan kepada Rasulullah supaya puterinya itu diperkenankan pindah ke rumah baru.
Dengan ditemani oleh salah seorang kerabatnya dari Bani Hasyim, Imam Ali menghadap Rasulullah SAW.
Lebih dulu mereka menemui Ummu Aiman, pembantu keluarga Nabi Muhammad. Kepada Ummu Aiman, Imam Ali menyampaikan keinginannya.
Setelah itu, Ummu Aiman menemui Ummu Salmah guna menyampaikan apa yang menjadi keinginan Imam Ali.
Sesudah Ummu Salmah mendengar persoalan tersebut, ia terus pergi mendatangi isteri-isteri Nabi yang lain.
Baca Juga: 3 Sosok Zainab Putri Sayyidina Ali, yang Wafat di Mesir Jadi Saksi Kasus Karbala