Kisah Pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda, Putri Ulama Sidogiri Pasuruan

- 4 Juni 2023, 07:42 WIB
Gus Baha dan Ning Winda, pasangan ideal pengasuh pesantren yang fokus mengembangkan ilmu
Gus Baha dan Ning Winda, pasangan ideal pengasuh pesantren yang fokus mengembangkan ilmu /facebook/adib/

PEREMPUAN - Kisah Pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda, Putri Ulama Sidogiri Pasuruan.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha adalah ulama yang mendapatkan tempat istimewa di hati umat Islam Indonesia. 

Dalam setiap ceramah-ceramahnya, Gus Baha selalu membuat umat Islam bisa tertawa untuk memaknai hidup sehari-hari.

Baca Juga: Hidup Itu Dibikin Biasa-Biasa Saja, Gus Baha: Pura-Pura Khusyuk Malah Bahaya

Keseharian Gus Baha yang diceritakannya dalam ngaji menjadi referensi pecintanya dalam mengambil teladan hidup. 

Termasuk terkait kisah pernikahannya dengan Ning Winda, putri ulama Pesantren Sidogiri Pasuruan. 

Gus Baha menikah dengan Ning Winda pada tahun 2003. Dalam penjelasan Gus Baha, perjalanan hidupnya bersama sang istri dipenuhi lika-liku hidup yang penuh kegetiran. 

Gus Baha selalu meneguhkan hati sang istri dengan cara pandang dan pola hidup sesuai yang diajarkan Rasulullah. 

Makanya, saat Gus Baha dan istrinya hijrah di Yogyakarta, keduanya hidup dalam kondisi ekonomi yang sederhana, bahkan bisa dikatakan pas-pasan.  

Baca Juga: Pernah Jadi Anak Kos, Gus Baha dan Ning Winda Hidup Sederhana di Yogyakarta

Gus Baha lahir pada 29 September 1970 di Rembang Jawa Tengah. Dua sosok ulama punya pengaruh sangat kuat dalam diri Gus Baha, yakni KH Maimoen Zubair dan KH Nursalim Al Hafidz. 

Kini, Gus Baha melanjutkan pesantren yang didirikan ayahnya, yakni menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA di Narukan, Kragan, Rembang.

Dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha merupakan generasi ke-4 ulama-ulama ahli Al-Qur’an.

Sedangkan dari silsilah keluarga ibu, Gus Baha menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Sayyid Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.

Bagaimana kisah pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda putri kiai dari Pesantren Sidogiri Pasuruan?

Banyak dikisahkan, cerita pernikahan Gus Baha dengan Ning Winda. Sebelum lamaran berlangsung, Gus Baha mengutarakan sesuatu terhadap calon mertuanya.

Baca Juga: Alamat Rumah Gus Baha, Mulai dari Desa, Kecamatan, Kota dan Provinsi, Bonus Google Maps

Gus Baha mengutarakan bahwa kehidupannya bukanlah model kehidupan yang mewah, melainkan kehidupan yang sangat sederhana.

Dengan penjelasan itu, Gus Baha tak ingin calon mertuanya kelak kecewa dengan dirinya. Maka Gus Baha jelaskan apa adanya dan biar dipikir ulang.

Tak disangka, ternyata calon mertuanya saat itu malah tersenyum.

"Klop alias sami mawon kalih kulo (sama saja dengan saya)," kata calon mertuanya saat itu.

Jalan hidup sederhana yang ditempuh Gus Baha adalah hasil didikan ayahnya, KH Nursalim Al Hafidz. 

Makanya, setelah menikah Gus Baha mengajak istrinya untuk hidup mandiri dengan hijrah ke Yogyakarta. 

Pasangan keluarga muda itu menyewa rumah untuk ditempati keluarga kecilnya.

Walaupun hidup sederhana, tapi kealiman Gus Baha sudah sangat masyhur bagi para santri Sarang Rembang.

Baca Juga: Jajan di Warung Makan pun Bisa Menjadi Bijak, Begini Keterangan Mencerahkan dari Gus Baha

Makanya, walaupun berada di rumah kontrakan, para santri memburu Gus Baha untuk tetap bisa mengaji kepadanya.

Salah satu kisah unik terjadi saat Gus Baha dan keluarganya tinggal di kontrakan di sekitar Pesantren An Nur Ngrukem yang diasuh KH Nawawi Abdul Aziz. 

Suatu hari, istri Gus Baha Ning Winda sowan kepada Nyai Walidah Munawwir, istri dari KH Nawawi Abdul Aziz.

Sesampainya di kediaman Nyai Walidah, belum sempat Ning Winda salaman, dirinya sudah ditanya oleh Nyai Walidah.

“Sampean Ning pundhi?” (kamu Ning – anak kiai – mana?) tanya Nyai Walidah.

“Kulo sanes Ning, mbah,” (saya bukan Ning mbah) jawab Ning Winda.

Nyai Walidah kembali bertanya dengan pertanyaan sama, begitupu juga Ning Winda yang menjawab bahwa dirinya bukan merupakan Ning, anak kiai manapun. Lalu Nyai Walidah mengukuhkan Ning Winda, membeberkan nasab kewalian dari Ning Winda.

Baca Juga: Keutamaan Ahli Ilmu Dibandingkan Ahli Ibadah Menurut Gus Baha

“Sampeyan Ning pundi? Wong Mbah-mbahmu ki wali,” (kamu Ning mana? Orang kakek-kakekmu itu wali) ujar Nyai Walidah.

Seketika Ning Winda terdiam, faktanya Ning Winda merupakan cucu dari Kiai Hasani Sidogiri, salah satu pesantren tertua di Indonesia, pesantren yang telah mencetak banyak alim dan wali-wali Allah.

Pesantren Sidogiri dahulu kala dibabat oleh salah satu keturunan dari Sunan Gunung Jati, hingga keberkahannya mengalir sampai saat ini.

Dahulu, keberadaan Gus Baha dan Ning Winda belum banyak yang mengetahui. Bahkan, Keberadaan Gus Baha diketahui oleh keluarga Ngrukem setelah Mbah Maimoen Zubair sowan ke Mbah Nawawi Abdul Aziz.

Begitulah kisah unik Gus Baha dan Ning Winda yang banyak mengajarkan kesederhaan kepada para santri di Indonesia. 

Keterangan tersebut dikutip dari laman dawuh guru, semoga bermanfaat.*** 

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x