BERITA BANTUL - Ketika Nabi hijrah ke Madinah, Imam Ali saat itu ditugaskan untuk tidur di kamar Rasulullah, ia tak takut sedikitpun ancaman pembunuhan dari kafir Quraisy.
Imam Ali punya strategi yang luar biasa dalam menghadapi musuh, sehingga tugas dari Rasulullah dapat dijalani dengan penuh percaya diri dan keyakinan penuh.
Ancaman pembunuhan dari kafir Quraisy sama sekali tak membuat ciut nyali Imam Ali. Ia tetap tegar dan siap hadapi ancaman pembunuhan yang dialamatkan kepada Rasulullah.
Baca Juga: Rahasia Imam Ali bin Abi Thalib Rela Mempertaruhkan Nyawa demi Kebenaran Agama Islam
Dikisahkan, di satu malam yang gelap-gulita, komplotan kafir Quraisy mengepung kediaman / rumah Rasulullah dengan tujuan hendak membunuh beliau, bilamana beliau meninggalkan rumah.
Dalam peristiwa ini, Imam Ali . memainkan peranan besar. Ia diminta oleh Rasulullah supaya tidur di atas pembaringan beliau menutup tubuhnya dengan selimut beliau guna mengelabui mata orang-orang Quraisy.
Tanpa tawar-menawar Imam Ali menyanggupinya.
Ia menangis bukan mencemaskan nyawanya sendiri, melainkan karena ia khawatir atas keselamatan Rasulullah yang saat itu berkemas-kemas hendak hijrah meninggalkan kampung halaman.
Baca Juga: Rahasia Rasulullah Mendidik Karakter dan Kepribadian Imam Ali bin Abi Thalib
Melihat Imam Ali menangis, maka Rasulullah bertanya: "Apa sebab engkau menangis, apakah engkau takut mati?".