20 Kata-Kata Cak Nun yang Kritis, Termasuk Cara Menjadi Pemimpin yang Baik

- 19 Januari 2023, 01:45 WIB
20 Kata-Kata Cak Nun yang Kritis, Termasuk Cara Menjadi Pemimpin yang Baik
20 Kata-Kata Cak Nun yang Kritis, Termasuk Cara Menjadi Pemimpin yang Baik /caknun/

TOKOH - 20 Kata-Kata Cak Nun yang Kritis, Termasuk Cara Menjadi Pemimpin yang Baik.

Cak Nun adalah sosok budayawan yang kritis saat membaca dan menilai berbagai fenomena sosial politik kebangsaan. 

Gaya orang Jombang Jawa Timur sangat khas dalam bicara Cak Nun, menilai sesuatu apa adanya, tanpa tedeng aling-aling.

Baca Juga: Menertawakan Diri Sendiri, Puisi Cak Nun tentang Kematian Tak Menunggu Usia Petang

Karya-karya Cak Nun baik dalam sastra maupun tulisan refleksi kritisnya selalu membuat hati bergetar, termasuk para pemimpin dan penguasa. 

Saat mengkritik, bahasa yang dipakai Cak Nun tajam. Bahkan penguasa level manapun dikritik tanpa rasa takut. 

Cak Nun memang pribadi yang apa adanya. Walaupun kadang kontroversi menyertai Cak Nun, bahkan kontroversinya juga sangat tajam.

Berikut ini kata-kata kritis Cak Nun tentang berbagai fenomena kehidupan, termasuk soal kepemimpinan dan cara menjadi pemimpin yang baik.

Baca Juga: Di Tengah Perjalananku, Puisi Cak Nun tentang Perjalanan Jauh yang Penuh Gemetar

1. Pelajaran terpenting bagi calon pemimpin adalah kesanggupan menjadi rakyat. Barang siapa sanggup menjadi rakyat yang baik, itulah pemimpin yang baik. Maksudnya, Sikap mental seorang pemimpin haruslah sikap mental kerakyatan.

2. Kesedihan boleh ada, tapi jangan ada kebencian kepada siapapun.

3. Kalian berbicara bahwa dunia semakin rusak dan akan semakin rusak. Siapa yang merusak? Kalian sendiri.

4. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain.

5. Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.

6. Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.

7. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus. Kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka. Perasaan kita yang mengucurkan darah.

8. Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Novia Kolopaking Istri Cak Nun

9. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.

10. Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.

11. Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri.

12. Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.

13. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.

14. Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.

15. Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta.

Baca Juga: Viral Jokowi Disebut Firaun, Gus Baha Pernah Beri Peringatan Karakter Firaun Bisa Rasuki Siapa Saja

16. Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus. Kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka. Perasaan kita yang mengucurkan darah.

17. Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.

18. Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta.

19. Kamu punya ruang dalam hatimu untuk merasakan hati para mbambung (gelandangan) sehingga hatimu sedih, getir, terimpit seribu gunung. Sementara orang-orang pandai sibuk dengan program-program dan omong besar di koran-koran.

20. Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya.

Baca Juga: Cak Nun Ungkap Sosok yang Menghajarnya Habis-habisan, Setelah Sebut Jokowi Firaun

Demikian tentang 20 Kata-Kata Cak Nun yang Kritis, Termasuk Cara Menjadi Pemimpin yang Baik.***

Editor: Ahmad Syaefudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x