Network
TOKOH - Salah satu guru yang secara resmi dinyatakan oleh Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) sebagai gurunya adalah Umbu Landu Paranggi.
Umbu Randu Paranggi menjadi sosok penting dibalik suksesnya Cak Nun dalam bidang sastra dan budaya.
"Di awal malam kami para sastrawan Yogya dalam acara “SastraLiman” yang diselenggarakan bulanan rutin oleh Majalah “Sabana” mengaji Surat Al-Hasyr dan berdoa memohon kepada Allah agar meneguhkan apa yang terbaik untuk satu-satunya orang di muka bumi yang saya sebut dan resmi saya akui sebagai Guru saya. Umbu Landu Paranggi," tulis Cak Nun dalam website resminya Caknun.com
Berikut ini adalah biografi singkat Umbu Landu Paranggi, sebagaimana dilansir Beritabantul.com dari Berita DIY.
Umbu Wulang Landu Paranggi adalah seniman Indonesia yang dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an, sering disebut sebagai tokoh misterius.
Umbu Wulang Landu Paranggi lahir di Sumba Timur, 10 Agustus 1943 dan meninggal di Sanur, Bali, 6 April 2021. Ia meninggal pada usia 77 tahun.
Sama seperti Emha Ainun Nadjib, Eko Tunas, Linus Suryadi AG, dan Ebiet G. Ade, Umbu Wulang Landu Paranggi merupakan penyair sekaligus guru bagi para penyair/seniman muda pada tahun 1970-an. Namanya dikenal luas oleh masyarakat karena karya-karyanya berupa esai dan puisi dipublikasikan di berbagai media massa.
Karena prestasinya di dunia sastra itu, pada tahun 2020, Umbu Wulang Landu Paranggi mendapatkan penghargaan dari Festival Bali Jani di bidang sastra.
