7 Fakta KH Imaduddin Utsman, Ulama Banten yang Mempertanyakan Nasab Habaib di Indonesia

- 29 Mei 2023, 15:15 WIB
7 Fakta KH Imaduddin Utsman, Ulama Banten yang Mempertanyakan Nasab Habaib di Indonesia
7 Fakta KH Imaduddin Utsman, Ulama Banten yang Mempertanyakan Nasab Habaib di Indonesia /facebook/amnan/

TOKOH - 7 Fakta KH Imaduddin Utsman, Ulama Banten yang Mempertanyakan Nasab Habaib di Indonesia.

KH Imaduddin Utsman Al Bantani makin banyak dibicarakan di jagat media sosial. Pidato dan pernyataannya mendapatkan tanggapan luas tokoh dan ulama. 

Terkait tesis KH Imaduddin Utsman yang mempertanyakan nasab habaib di Indonesia menjadi topik paling luas dapat respon publik. 

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo dalam Kesaksian KH Ali Badri Pasuruan, Tetap Sayang Habaib Selamanya (1)

Ternyata, KH Imaduddin Utsman punya argumen ilmiah yang kini terus jadi perbincangan jagat media sosial dan dunia akademik. 

Dalam jejak kesehariannya, KH Imaduddin Utsman punya beberapa kisah hidup yang perlu dipahami publik secara luas. 

Berikut ini 7 Fakta KH Imaduddin Utsman, Ulama Banten yang Mempertanyakan Nasab Habaib di Indonesia.

1. Lahir dari Keluarga Ulama.

KH Imadudin lahir pada 15 Agustus 1976 di Kampung Cempaka Kresek Tangerang dari ayah Ki Sarman dan ibu Hj. Syu’arah . Ia adalah pribadi yang baik, sederhana, jujur, kharismatik dan dermawan (loman).

Kiai Imadudin Usman ini terbilang memiliki garis keturunan yang bagus dan soleh hingga ada pertemuan leluhurnya dengan leluhur KH. Ma’ruf Amin (Wakil Presiden Republik Indonesia) yaitu di Raden Wiranegara atau masyhur dikenal Syaikh Ciliwulung bin Raden Arya Wangskara, sang pendiri kearyiaan di Tangerang abad 17 Masehi.

Baca Juga: Konflik Habaib dan Keluarga Walisongo (2): Siapapun yang Menjual Nasab Leluhurnya adalah Pecundang!

2. Pendidikan dengan Kualifikasi yang Jelas.

KH Imaduddin Usman tercatat sebagai siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kresek III, dilanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Kresek, kemudian belajar di Madrasah Aliyah (MA) Ashhabul Maimanah di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

Ia Lalu melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten di Serang (sekarang UIN Banten, Sarjana Agama) serta Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta dan memperoleh gelar Magister Agama.

3. Kiai Imaduddin adalah Cicit Murid Syekh Nawawi Al Bantani.

Kiai Imadudin Usman telah memperoleh ilmu dari ulama yang utama di zamannya yaitu KH. Syanwani bin Abdul Aziz, dari KH. Sanja bin Kasmin, dari KH. Mufti Asnawi, dari KH. TB. Hasuri bin Tohir, dari KH. Muhammad Dimyathi bin Amin, dari KH. Bustomi bin Jasuta, dari KH. Rafiudin, dari KH. Rusdi, semuanya dari Banten, dan dari KH. Hasan Basri Karawang Jawa Barat, dari KH. Solahudin Kaliwungu, dan dari Syaikh Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Ba’its al-Kattani al-Iskandari Mesir.

Guru-gurunya ini jika dilihat dari ketersambungan sanadnya adalah cucu murid dari Syaikh al-Alim al-Allamah al-Arif Billah al-Zahid al-Hafidz Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani, seperti KH. Syanwani murid dari Abuya Siddiq Combong Baros, dan Abuya Siddiq murid dari Syaikh Nawawi al-Bantani.

Dengan demikian, KH. Imadudin Usman adalah cicit murid dari Syaikh Nawawi al-Bantani, bukan cicit secara nasab biologis. Sanad ilmu dan agama ini diperoleh dengan rihlah dan mujahadah dari kiai-kiai yang berasal dari Serang Banten, Tangerang, Kerawang, Magelang dan Mesir.

Baca Juga: Nasab Habib Sholeh Tanggul Sampai Kepada Rasulullah SAW, Leluhurnya dari Yaman

4. Ngaji di Berbagai Pesantren yang Sanad Ilmunya Tinggi.

Ulama asal Tangerang ini menempuh pendidikan Agama Islam melalui berbagai macam pondok pesantren yang ia jajaki di antaranya Pondok Pesantren Cidahu Pandeglang, Pondok Pesantren Daar al Falah, Rengas Dengklok Karawang, Pondok Pesantren al-Wardayani di Sukabumi, Pondok Pesantren Pertapan di Binuang Serang, Pondok Pesantren Gaga di Kronjo, Pondok Pesantren Buni Ayu di Balaraja, Ruwaq al-Azhar di Iskandaria, Mesir.

5. Kiai Imaduddin Aktivis Kader NU Tulen.

Imaduddin Utsman Al-Bantani dikenal aktif terlibat dalam kepengurusan Nadhlatul Ulama, diketahui pada 2006 hingga 2011 ia dipercaya menjadi Ketua Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Kresek. Pada 2018 ia didapuk untuk menjabat sebagai Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Banten.

Mulai 2020 hingga saat ini, Imaduddin tengah menjabat sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten sekaligus penasihat Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Provinsi Banten dan Rijalul Anshor Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Solo Bongkar Satu Amalan yang Pasti Diterima Allah, Meskipun Riya dan Ujub

6. Penulis Produktif yang Dahsyat.

Beberapa karya tulisnya di antaranya Kitab al-Ta’aruf fi Muqaddimat ilm al-Tasawwuf (Bahasa Arab: Ilmu Tasawuf); al-Nail al-Kamil fi Syarh Matn al-Awamil (Bahasa Arab: Ilmu Nahwu); al-Qawl al-Mufid fi Hukmi al-Mukabbir al-Shaut fi al-Masajid (Bahasa Arab: Fikih Tentang Hukum Speaker); Al-Qawl al-Labib fi Hukm al-Talaqqub bi al-Habib (Bahasa Arab: Fikih Tentang Hukum Bergelar Habib); Tuhfat al Nadzirin (Bahasa Jawa tulisan pegon: Ilmu Mantiq); Fath al-Gafur fi Abyat al Buhur (Bahasa Arab: Wazan syair arab); Ilmu Waris Terjemah Matan al-Rahbiyah (Bahasa Indonesia: Ilmu Waris); Sejarah Pendiri Tangerang; Raden Aria Wangsakara (Bahasa Indonesia: Sejarah); Dari Banten Ku Sebut Namamu (Bahasa Indonesia: Novel).

7. Era PBNU Gus Yahya, Kiai Imaduddin Jadi anggota Lembaga Bahtsul Masail PBNU.

Sesuai SK PBNU Nomor: 31/A.II.04/03/2022 dan ditandatangani oleh Rais ‘Aam KH Miftachul Akhyar, Katib ‘Aam KH Akhmad Said Asrori, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf, Kiai Imaduddin masuk dalam jajaran pengurus LBM PBNU.

Baca Juga: Nasab Kiai Hamid Pasuruan Sampai Kepada Rasulullah Melalui Jalur Mbah Sambu Lasem

LBMNU, sebagaimana termaktub dalam Bab V Pasal 17 ayat 6 Anggaran Rumah Tangga (ART) PBNU, bertugas membahas masalah-masalah maudlu’iyyah (tematik) dan waqi’iyyah (aktual) yang akan menjadi keputusan PBNU.

Itulah 7 fakta dahsyat tentang sosok KH Imaduddin Utsman Al Bantani yang dikutip dari kanal youtube IndonesiaUpdate.***

Editor: Amrullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x