Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ini Tafsir QS Asy Syu'ara Ayat 23, Firaun Bertanya Pada Nabi Musa, Siapa Tuhan?

- 18 Januari 2023, 01:09 WIB
Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ini Tafsir QS Asy Syu'ara Ayat 23, Firaun Bertanya Pada Nabi Musa, Siapa Tuhan?
Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ini Tafsir QS Asy Syu'ara Ayat 23, Firaun Bertanya Pada Nabi Musa, Siapa Tuhan? /

VIRAL - Sebuah potongan video yang memperlihatkan salah satu budayawan Indonesia Cak Nun sedang memberikan ceramah pada jamaahnya.

Video tersebut sontak menjadi ramai menjadi perbincangan, pasalnya dalam video tersebut Cak Nun mengatakan bahwa Indonesia sedang dikuasai Firaun yang bernama Jokowi.

Banyak pro dan kontra atas ungkapan Cak Nun dalam video tersebut. nama Firaun sendiri banyak disebutkan dalam Al Qur'an. Salah satunya pada surat Asy Syu'ara ayat 23.

Baca Juga: Jokowi Disamakan Firaun, Ternyata Firaun Bunuh Bayi Laki-Laki dari Bani Israil dalam Tafsir QS Al Qasas Ayat 4

Dimana dalam ayat tersebut Firaun bertanya kepada Nabi Musa, tentang siapa Tuhan seluruh alam.

Berikut ini Surat Asy Syu'ara ayat 23 lengkap dengan tafsir Kementerian Agama RI, tafsir Ibnu Katsir dan tafsir Al Misbah.

قَالَ فِرْعَوْنُ وَمَا رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ   ( الشعراء:٢٣ )

Fir‘aun bertanya, “Siapa Tuhan seluruh alam itu?” (QS. [26] Asy-Syu'ara' : 23)

Tafsir ringkas Kemenag

Fir’aun penasaran terhadap perkataan Nabi Musa bahwa dia dan sudaranya Harun diutus oleh Allah Rabbul ‘alamin. Fir‘aun bertanya kepada Musa, “Siapa Tuhan pencipta dan pemelihara seluruh alam itu?"

Tafsir lengkap Kemenag

Pada ayat-ayat ini, Allah menerangkan jawaban Musa atas cercaan dan penghinaan Fir'aun terhadapnya, setelah kekakuan pada lidahnya hilang.

Musa menjelaskan bahwa pembunuhan yang dilakukannya terhadap tukang roti Fir'aun yang bertengkar dengan seorang dari Bani Israil adalah suatu ketidaksengajaan dan tidak direncanakan.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Ternyata Firaun adalah Raja Mesir yang Zalim dan Kejam

Dia hanya ingin melerai dan memberi pelajaran kepada tukang roti itu agar tidak berlaku kasar dan menghina Bani Israil.

Dia memang memukulnya tetapi tidak bermaksud untuk membunuh, karena tidak tahan melihat tukang roti itu begitu sombong dan menghina kaumnya, Bani Israil. Kalau itu dianggap kesalahan, maka Musa mengakui bahwa waktu itu dia betul-betul khilaf.

Sekarang dia sudah berubah, Musa telah menjadi rasul yang diberi tugas oleh Allah untuk mengajak Fir'aun dan kaumnya kepada kehidupan beragama yang benar. Musa juga diberi tugas untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan yang tidak benar, yaitu perbudakan manusia oleh manusia.

Jika Fir'aun menyebut-nyebut jasa baiknya yang telah mengasuh Musa dan mendidiknya di istana, hal itu disebabkan kebijaksanaan Fir'aun atas keinginan istrinya untuk menyelamatkannya ketika ia dibuang ibunya ke Sungai Nil.

Keluarga Fir'aun kemudian mengambilnya dan memelihara serta membesarkannya. Di sisi lain, Fir'aun telah mengeksploitasi Bani Israil dengan memperlakukan mereka sebagai budak.

Tafsir Ibnu Katsir

kedurhakaan, keingkaran, dan keterlewatbatasannya, yang hal ini tergambarkan melalui ucapannya yang disitir oleh firman-Nya:

Siapakah Tuhan semesta alam itu? (Asy-Syu'ara': 23)

Baca Juga: Viral Cak Nun Samakan Jokowi dengan Firaun, Ternyata Ini Tafsir Firaun dalam QS Ad Dukhan Ayat 31

Demikian itu karena ia mengatakan kepada kaumnya, sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:

aku tidak mengetahui tuhan bagi kalian selain aku. (Al-Qasas: 38)

Dan firman Allah Swt.:

Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya. (Az Zukhruf:54)

Mereka mengingkari adanya Tuhan Yang Maha Pencipta, dan meyakini bahwa tiada tuhan bagi mereka selain Fir'aun. Setelah Musa berkata kepadanya, "Sesungguhnya aku adalah utusan Tuhanku, Tuhan semesta alam."

Maka Fir'aun bertanya kepada Musa, "Siapakah Tuhan yang kamu duga bahwa Dia adalah Tuhan semesta alam selainku?"

Demikianlah menurut penafsiran ulama Salaf dan para imam Khalaf. Sehingga As-Saddi mengatakan bahwa ayat ini sama maknanya dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain, yaitu:

Berkata Fir’aun, "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?” Musa berkata, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.” (Taha: 49-50)

Orang dari kalangan ahli logika dan lain-lainnya menduga bahwa pertanyaan, ini menyangkut jati diri. Sesungguhnya dia keliru. Karena sesungguhnya Fir'aun tidaklah mengakui keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta, yang karenanya dia menanyakan tentang jati diri-Nya.

Baca Juga: Sebut Jokowi Seperti Firaun, Ini Kata-Kata Cak Nun yang Kritis tentang Kondisi Indonesia

Bahkan Fir'aun adalah orang yang sama sekali ingkar terhadap keberadaan-Nya, menurut pengertian lahiriah ayat, sekalipun semua hujah dan bukti telah ditegakkan terhadap dirinya.

Tafsir Al Misbah

Fir'aun berkata, "Lalu, bagaimana sebenarnya sifat Tuhan semesta alam yang selalu kamu sebut-sebut dan kamu katakan telah mengutusmu itu? Cobalah jelaskan, karena kami tidak mengenalnya sama sekali!"

Demikian penjelasan dan tafsir surat Asy Syu'ara ayat 23. Wallahu a'lam. ***

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x