Mana yang Lebih Utama, Syukur atau Sabar?

- 13 November 2022, 06:55 WIB
/

SABAR adalah menahan diri atau jiwa dari hal-hal yang tidak disukai, baik yang tidak disukai itu berupa musibah, pelaksanaan ketaatan maupun meninggalkan kemaksiatan.

Adapun syukur, maknanya secara bahasa adalah mengagungkan pemberi nikmat karena nikmat yang telah ia berikan. Sedangkan secara istilah, berarti menggunakan seluruh nikmat yang telah diberikan Allah untuk taat kepada-Nya.

SABAR adalah menahan diri atau jiwa dari hal-hal yang tidak disukai, baik yang tidak disukai itu berupa musibah, pelaksanaan ketaatan maupun meninggalkan kemaksiatan.

 Adapun syukur, maknanya secara bahasa adalah mengagungkan pemberi nikmat karena nikmat yang telah ia berikan. Sedangkan secara istilah, berarti menggunakan seluruh nikmat yang telah diberikan Allah untuk taat kepada-Nya.

Meskipun para ulama sepakat bahwa sabar dan syukur merupakan sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, mereka berbeda pendapat, mana yang lebih utama, orang yang mendapat berbagai kenikmatan kemudian bersyukur, atau orang yang mengalami kesulitan kemudian bersabar.

Menurut mereka, penyifatan Allah ta’ala, bahwa hamba-hamba-Nya yang bersyukur hanya sedikit, menunjukkan sifat syukur itu lebih utama dibanding sifat sabar.

Menurut kelompok ulama ini, orang-orang yang bersabar, yang disebutkan pahalanya tanpa batas (bi ghayri hisab), karena saking banyaknya pahala yang diberikan, menunjukkan ia lebih utama daripada sifat syukur.

Berbeda dengan dua kelompok di atas, Al-Ghazali dalam “Ihya ‘Ulumiddin”, tidak memutlakkan salah satunya. Beliau menyatakan, syukur lebih utama dari salah satu sisi, dan di sisi lain, sabar lebih utama.

 Hal ini sebagaimana air lebih utama, bagi orang yang sedang kehausan. Dan roti lebih utama, bagi orang yang kelaparan.

Halaman:

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: Galamedianews pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x