Network
GAYA HIDUP - Film pendek ini cocok untuk kamu yang sedang beranjak dewasa, baik juga untuk semua kalangan.
Tentu, bagi pemuda sekarang yang sukanya nonton cocok banget apalagi bagi mahasiswa komunikasi.
Sebab, judul film ini adalah “Sinergi Komunikasi”. Seperti apa review dari film tersebut? Penasaran, yuk simak di bawah ini.
Baca Juga: Dahsyatnya Pertemuan Habib Anis Solo dengan Abah Guru Sekumpul, Semua Merasakan Hadirnya Rasulullah
Awalan, di mulai dari kisah dua sahabat yang berbeda karakter, yaitu Si Pasif dan Si Aktif.Ketika itu, Si Pasif sedang menghubungi Si Aktif via chat, tetapi tidak fast respon dikarenakan si aktif sedang di kamar mandi. Eh, Si Pasif tidak sabar hingga ditelponnya.
“Ih, apaan sih!” katanya Si Aktif sembari mengangkat telponnya. “Lagi kentang, ” Jawabnya.
“Hah, kentang apaan?” Lanjutnya Si Pasif dengan herannya. “Kencing tanggung,” Lanjutnya Si Aktif.
“Kantin yuk, biasa... “ Ajaknya Si Pasif sembari ketawa tipis.
Baca Juga: Strategi Dakwah Sunan Ampel Melalui Jaringan Kekerabatan dan Penguasa Lokal
Setelah percakapan di atas, mereka bertemulah di kantin biasanya di sekitar tempat kerjanya.
Sambil menunggu si aktif datang, Si Pasif waktu itu sedang me-stalking akun instagram teman kerjanya yang disukai. (Si dia cewek) “Masih diliatin aja bro! Follow dong,” Cakap Si Aktif.
Kemudian, percakapan mereka terus berlanjut dengan perkataan Si Pasif dalam meminta tolong kepada Si Aktif untuk memperkenalkan cewek teman kerjanya yang dia sukai.
Namun, Si Aktif meminta penjelasan tentang diri detailnya Si Pasif terlebih dahulu. Si Pasif pun sedikit memaksa dengan kata-kata, “Ya, lo kan sudah kenal gue lama, disetting lah biar dia mau kenal sama gue.”
Baca Juga: Haul Solo 2022, Ini Biografi Habub Anis Bin Alwi Al Habsyi Pemilik Julukan 'The Smiling Habib'
Si Aktif pun menjelaskan “Gini loh , bro, buat deketin dia itu, buat ambil hatinya, lo itu harus dapet trust dari dia, harus dapat kepercayaan. Nah itu, gak bisa kalo gue doang yang gerak, lo nya juga harus aktif.”
“Harus gitu ya?” Jawabnya Si Pasif. “Iyalah” Si Aktifpun menyakinkan. “Gak bisalah gue, liat fotonya aja gemeteran,”Keluh Si Pasif.
“Oke, gue sebagai temen baik lo, gue bantuin, tapi seporsi yang gue tahu, sedangkan yang lebih tahu kelebihan dan value yang lo punya, kan lo sendiri,” Jelasnya Si Aktif.
Dalam percakapan tersebut memang Si Pasif tidak bisa menceritakan dirinya, hingga dia bilang bahwa yang bisa menceritakan hanya orang lain, padahal bukan begitu kodratnya.
Baca Juga: Kelebihan Orang yang Biasa-Biasa Saja Menurut Gus Baha, Unik dan Justru Enak
Dan ketika selesai rapat, Si Aktif mulai action di depan Si Cewek dalam memperkenalkan si pasif dengan cerita seadanya tentang si pasif. Hingga di respon sama Si Cewek tersebut dengan kata-kata, “Bagaimana gue mau kenal baik sama dia, kalo lo temen sendirinya aja belum tahu detailnya. “
Akhir cerita, tentu saja merasa kecewa dengan hasilnya, tetapi jika ingin hasilnya memuaskan ya Si Pasif juga harus aktif.
Komunikasi yang baik itu bukan tentang siapa yang ahli, namun tentang membuka hati untuk bersinergi.***
Penulis : Siti Fatimah Zahro, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran Yogyakarta.
