BERITA BANTUL – K.H. Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, dalam beberapa kali ceramahnya sering sekali kedapatan nasihat agar hidup di dunia ini ceria, bahagia, dan menghapus kesedihan.
Hidup ini cuma sekali, apa jadinya jika kita bersedih terus? Hidup harus dinikmati asalkan itu bahagia dan ceria dalam ketaatan, bukan dengan kemaksiatan.
Daripada mencari kebahagiaan dengan melakukan kemaksiatan, sudah barang tentu menjadi hal yang jauh lebih baik jika menjalani ketaatan dengan bahagia.
Dilansir dari YouTube Krapyak TV (akses 25/6), Gus Baha mengatakan, “Kita itu pakai buminya Allah, pakai airnya Allah, pakai oksigennya Allah, kok mukanya mrengut terus.”
Sudah sepantasnya kita bersyukur secara bahagia dan ceria karena Allah telah memberikan kita kehidupan berikut nikmat-nikmatnya. Kita berpijak di bumi Allah, meminum air-Nya, menghirup oksigen-Nya, itu semua adalah nikmat Allah.
Jika semua itu adalah nikmat Allah, maka sudah seharusnya kita ini bahagia dan ceria karena ada kenikmatan yang selalu Allah limpahkan kepada kita.
“Allah bilang: silakan keluar dari bumi,” lanjut Gus Baha, “Daripada diusir oleh Allah, mending di dunia ini ceria saja.”
Jika kita bahagia hidup di muka bumi yang berlimpah kenikmatan ini, maka tidak seharusnya kita tidak bersyukur. Oleh karena itu, hidup ini ceria saja dengan senantiasa bersyukur.
Benarlah apa yang Gus Baha sampaikan. Hidup yang dijalani dengan tidak ceria adalah kesuraman. Memang hidup ini penuh dengan masalah. Akan tetapi, kita ini diberi segala fasilitas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Jika masalah tersebut sudah bisa kita hadapi dan selesai, maka tidaklah kita membuat perkara lagi.
Baca Juga: Adil Artinya Seimbang, lalu Makna Adil Bagi Seorang Hamba Itu Apa Tanya Gus Baha
Ceria dan bahagia saja hidup ini, dengan catatan kita harus ceria dalam ketaatan dan bukannya kemaksiatan.***