BERITA BANTUL – Al Hasan Al Bashri dan Ibn Sirin adalah dua tokoh tabiin yang berada di Bashrah. Mereka berdua adalah dua tokoh yang populer di masa itu.
Al Hasan Al Bashri adalah seorang ulama sufi yang mempunyai banyak murid. Sementara itu, Ibn Sirin adalah seorang ahli fikih yang mempunyai kemampuan untuk menafsirkan mimpi.
Akan tetapi, antara keduanya terkadang terjadi disharmoni dan kerenggangan sosial. Setiap kali Al Hasan Al Bashri disebutkan nama Ibn Sirin, dia bilang, “Jangan membicarakan orang yang jalannya berlagak sombong di hadapanku!”
Akan tetapi, pada suatu waktu, keduanya justru saling memuji dan hilanglah disharmoni tersebut dalam suatu pertemuan. Kesalehan telah menghilangkan disharmoni itu.
Dikutip dari buku berjudul Nyalakan Lilinmu (Alvabet, 2020) karya Adham Syarqawi, disebutkan kisah pertemuan keduanya. Berikut ini kisah singkatnya.
Suatu ketika, Al Hasan Al Bashri pernah mimpi seolah-olah dirinya telanjang, berdiri di tempat sampah, dan dipukul dengan kayu.
Di pagi harinya, dia merasa cemas. Maka dari itu, dia mengirim salah satu temannya menemui Ibn Sirin yang memang sudah populer dalam menafsirkan mimpi itu untuk menceritakan mimpi tersebut kepadanya.
Berangkatlah orang itu menemui Ibn Sirin. Ketika sudah tiba di hadapan Ibn Sirin, dia menceritakan mimpi tersebut.