Al Hasan Al Bashri jelas mengakui kehebatan pengetahuan Ibn Sirin dalam menafsirkan mimpi. Jika tidak, maka mustahil dia menemuinya untuk menafsirkan mimpi yang menyibukkan hatinya.
Sementara itu, Ibn Sirin tahu bahwa orang yang saleh saja yang memimpikan mimpi sebagaimana yang dialami oleh Al Hasan Al Bashri. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa tidak tahu ada orang yang pantas memimpikannya selain Al Hasan Al Bashri.***