BERITA BANTUL – Antara kambing dan sapi, mana yang lebih utama untuk dijadikan hewan kurban?
Dalam satu kesempatan, K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, pernah ditanya dengan pertanyaan tersebut.
Banyak yang mempertimbangkan dalam pilihan hewan kurban. Terlebih lagi di Indonesia ini, kambing dan sapi menjadi dua jenis binatang yang sering dijadikan kurban.
Hewan yang bisa dijadikan kurban memang tidak sembarangan. Dilihat dari jenisnya, ada kambing, sapi, dan unta yang bisa dijadikan hewan kurban.
Baca Juga: Definisi dan Keutamaan Kurban Menurut Ulama Salaf
Sementara itu, dilihat dari kondisi hewannya, yang bisa dijadikan kurban adalah hewan yang sehat dan cukup umur.
Ada juga yang mempersyaratkan bahwa hewan kurban tersebut haruslah jantan meskipun ada pendapat yang memperbolehkan betina.
Dalam memilih antara kambing dan sapi, Gus Baha mengatakan bahwa dalam kitab-kitab fikih, kambing lebih utama dibanding sapi dalam banyak pendapat ulama.
“Alasannya, andaikan ada hewan yang lebih baik ketimbang kambing (untuk dijadikan kurban), mungkin Nabi Ismail a.s. dulu diganti dengan hewan lainnya itu (ketika hendak disembelih oleh Nabi Ibrahim a.s.),” kata Gus Baha.
Dengan demikian, kambing memang lebih diutamakan daripada hewan lainnya. Gus Baha pun menambahkan alasannya.
“Ketika Nabi membayar kurban untuk keluarganya itu juga dengan kambing,” terang Gus Baha.
Kambing memang mempunyai kelebihan daripada hewan lainnya. Kita bisa lihat bahwa kambing merupakan hewan yang ada di seluruh dunia. Maksudnya, kambing dengan berbagai jenisnya itu ada di setiap negara di dunia.
Dengan demikian, kambing menjadi standar penyembelihan dalam berbagai ritual agama Islam seperti kurban dan akikah.
Baca Juga: Menjadi Orang Saleh atau Baik Itu Sangat Gampang, Begini Caranya Menurut Gus Baha
Sementara itu, meskipun di Jazirah Arab itu banyak terdapat unta, namun di Indonesia tak ada. Sapi terdapat di Indonesia, namun di beberapa negara lain sapi justru termasuk hewan yang langka dan harganya pun mahal.
Kambing adalah standar karena di mana-mana hewan tersebut ada meskipun dengan berbagai variasinya. Ada kambing gibas, etawa, jawa, gembel, dan lainnya. Bahkan ada kambing gunung juga di beberapa negara.
Akan tetapi, di masayrakat kita muncul problem baru lantaran adanya beberapa orang yang terkena darang tinggi. Mereka yang terkena darah tinggi itu dilarang mengonsumsi daging kambing.
“Saat ini ada banyak yang menganggap daging kambing itu problem karena banyak orang yang terkena darang tinggi. Oleh karena itu, ada tren iuran untuk membeli sapi,” kata Gus Baha.
Baca Juga: Kisah Hindun binti Utbah yang Menghancurkan Berhala-Berhala, Terbukanya Pintu Hidayah
Keterangan Gus Baha tersebut disarikan dari kanal YouTube Najwa Shihab.***