Misteri KARBALA, Tanah Suci yang Menjadi Saksi Kematian Sayyid Husein, Konflik Islam Pasca Wafatnya Rasulullah

13 Juli 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Karbala: KARBALA, Tanah Suci Saksi Kematian Sayyid Husein dan Sejarah Kepemerintahan dan Ibu Kota Khulafaur Rasyidin /Tangkapan Layar/Google Maps

BERITA BANTUL – Karbala adalah sebuah kota yang dulunya adalah sebuah tanah lapang yang gersang menjadi saksi kematian Sayyid Husein bin Ali.

Sayyid Husein bin Ali merupakan putra dari Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Rasulullah yang tidak lain cucu dari Nabi Muhammad SAW.

Kali ini akan diulas secara lengkap tanah suci Karbala yang menjadi saksi kematian Sayyid Husein bin Ali dan sejarah kepemerintahan Ibu kota para Khulafaur Rasyidin.

Baca Juga: Kisah Umar bin Khatthab yang Membuat Seorang Perempuan Mengalami Keguguran, Orang Bersalah Harus Minta Maaf

Para Khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW ialah para sahabat yang tergolong dalam Khulafaur Rasyidin.

Khulafaur Rasyidin ialah Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Mereka semua adalah khulafaur Rasyidin yang meneruskan kepemimpinan Rasulullah SAW pasca wafat.

Dari keempat khalifah tersebut, hanya Abu Bakar yang meninggal karena sakit.

Baca Juga: Warung Makan seperti Ini yang Membuat Para Pembeli Merasa Nyaman Menurut Gus Baha

Namun menurut Gus Baha, Abu Bakar dibunuh.

“Abu Bakar dibunuh,”

Dalam sejarah Islam yang ada, Umar bin Khattab meninggal gegara ditusuk dan akhirnya meninggal.

Kemudian kepemimpinan selanjutnya dilanjutkan oleh Utsman bin Affan yang saat itu sangat mengharapkan agar Alquran di mushafkan.

Baca Juga: Alasan di Balik Kekejaman Yazid bin Muawiyah Pada Peristiwa Karbala yang Diungkap UAS

Namun karena itu, ia tidak memperhatikan kepemerintahan dengan baik. Akhirnya ia pun meninggal karena dibunuh dan sebagian darahnya mengenai Alquran.

Kemudian Ali bin Abi Thalib menjadi satu-satunya khalifah yang juga termasuk menantu Rasulullah SAW.

Ia menikahi putri Rasulullah yaitu Fatimah, dan dikarunai 3 anak ialah Sayyidina Hasan, Sayyidina Husein dan Sayyidah Zainab.

Dalam kepemimpinanya Ali bin Abi Thalib juga dibunuh, hal ini sesuai dengan keterangan Gus Baha yang dilansir BeritaBantul.com dari kanal Bangkit TV tanggal 12 Juli 2022.

Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Dibentak Istrinya, Gus Baha: Ini Hanya Cerita Saja

“Ketiga sahabat Nabi ini dibunuh semua dengan tragis,” ucap Gus Baha.

Dalam ulasan selanjutnya ialah dalam tragedi setelah Ali bin Abi Thalib, kepemerintahan di pegang oleh Muawiyah.

Dimana Muawiyah ini sangat berambisi dalam menjadi kepala negara umat Islam saat itu.

Namun pengikut Ali bin Abi Thalib tidak menginginkan kepemimpinan dipegang oleh Muawiyah, mereka memilih Sayyidina Hasan karena putra pertama dari Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga: Gus Baha Bongkar Tuntas Tragedi Karbala Mulai dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali Sampai Sayyid Hasan dan Husein

Sayyidina Hasan yang tahu bahwa Muawiyah sangat berambisi menjadi pemimpin, dirinya juga memiliki pengikut yang siap mati.

Hal tersebut juga dirasakan oleh Sayyidina Hasan, dimana dirinya telah mengetahui bahwa pengikutnya juga siap mati untuk membelanya.

Namun hal itu menurut Sayyidina Hasan akan merugikan umat Islam, karena satu sama lain akan saling menumpahkan darah dalam saudara Islam sendiri.

Akhirnya Sayyidina Hasan memberikan tahta pemerintah kepada Muawiyah, ia hanya sebentar memimpin umat Islam kala itu.

Baca Juga: Kepala Nabi Dilempari Kotoran, Abu Thalib MARAH BESAR, Kafir Quraisy Lari Terbirit-birit

Namun naasnya, ia juga dibunuh oleh istrinya sendiri karena diiming-imingi oleh kekuasaan dan limpahan harta.

Dalam era Muawiyah selesai, kepemerintahan diteruskan oleh anaknya yang bernama Yazid bin Muawiyah.

Yazid bin Muawiyah naik tahta dan meminta pengakuan dari para petinggi Islam, yang salah satunya adalah Sayyidina Husein, cucu Rasulullah, putra Ali bin Abi Thalib, dan adik dari Sayyidina Hasan.

Sayyidina Husein secara langsung menolak, karena ia menilai bahwa Yazid bin Muawiyah tidak pantas dan selalu bermaksiat dalam menjadi pemimpin.

Baca Juga: Sejarah Nabi Berdoa Meminta 3 Hal Kepada Allah, Hanya 2 yang Dikabulkan, Gus Baha: Kenapa yang Satu Tidak?

Hal itulah yang membuat Yazid bin Muawiyah merasa bahwa Sayyidina Husein harus dibinasakan dari bumi Islam.

Ia tidak mengingikan ada orang yang akan menyebabkan jabatannya longsor, meskipun itu adalah cucu dari Rasulullah SAW.

Pada tanggal 10 Muharom tepatnya pada siang hari, Sayyidina Husein dibunuh oleh pengikut Yazid bin Muawiyah.

Bumi seolah berhenti, Langit menjadi memerah dan tangisan umat Islam tak berhenti selama 7 hari lamanya.

Baca Juga: Jawaban Abu Thalib Saat Bani Hasyim Diboikot Ekonominya Karena Bela Dakwah Nabi

Selanjutnya saat khilafah Yazid bin Muawiyah telah memimpin dirinya enggan diterima oleh Sayyidina Husein.

Dan akhirnya pecah dengan sendirinya dalam tragedi Karbala yang menewaskan cucu kesayangan Rasulullah SAW.***

Editor: Ahmad Syaefudin

Sumber: Bangkit TV

Tags

Terkini

Terpopuler