HIKMAH - Syair KH Ali Maksum Penuh Hikmah dan Menyentuh Hati, Diterjemahkan Gus Mus dengan Indah.
KH Ali Maksum dikenal sosok ahli bahasa Arab yang masyhur. Sastra Arab yang dikuasai KH Ali Maksum berada di level yang tinggi, jarang yang mampu menjangkaunya.
Kepakaran KH Ali Maksum dalam sastra Arab itu terbukti melalui lahirnya shorof Krapyak yang masyhur sampai sekarang. Syair-syair indah juga lahir dari KH Ali Maksum.
Baca Juga: Kisah Lucu Mbah Maksum Lasem dalam Mendidik Santri, Akhirnya Santri Itu Jadi Kiai Besar Kata Gus Mus
KH Ali Maksum Krapyak Yogyakarta adalah salah satu guru istimewa di mata KH Ahmad Mustofa Bisri atau sering disebut Gus Mus.
Bagi Gus Mus, KH Ali Maksum adalah sosok kiai yang punya kasih sayang yang luar biasa kepada para santrinya, sehingga hafal semua nama santri.
Kiai Ali, katanya, juga sosok ayah yang sangat istimewa. Saat dipanggil para santri, Kiai Ali lebih suka dipanggil bapak daripada kiai.
Pak Ali, itulah sapaan akrab para santri Krapyak kepada kiai yang dicintainya itu. Sapaan yang masyhur itu membuat hati santri terasa dekat dengan kiai.
Semua santri Krapyak merasakan getaran hati yang dahsyat bersama KH Ali Maksum. Makanya, semua santri merasa santri dekatnya Kiai Ali.
Baca Juga: Kenangan Unik Gus Yahya Saat Ngaji Kepada KH Ali Maksum Krapyak Yogyakarta
Gus Mus menyajikan terjemahan indah atas syair KH Ali Maksum yang penuh hikmah dan menyentuh hati. Simak berikut ini.
Dari Kiaiku, Bapakku, KH. Ali Maksum, Allahu yarhamuh:
Awak, awak, wangsulana pitakonku marang sira*
Saka ngendi sira iku menyang endi tujuanmu
Mula coba wangsulana jawaben kelawan cetha*
Aneng endi urip ira saiki sedina-dina
Kula gesang tanpa nyana kula mboten gadah seja*
Mung kersane Kang Kuwasa gesang kula mung saderma
Gesang kula sakmenika inggih wonten ngalam donya*
Donya ngalam keramean isine apus-apusan
Yen sampun dumugi mangsa nuli sowan Kang Kuwasa*
Siang dalu sinten nyana jer manungsa mung saderma.
(Diri, diri, jawablah pertanyaanku kepadamu*
Dari mana engkau datang dan akan kemana?
Coba jawab dengan jelas*
Dimana engkau hidup kini sehari-hari
Hamba hidup tanpa nyana, hamba tidak punya maksud apa*
hanya kehendak Yang Maha Kuasa; hidup hamba hanya tinggal menerima
Hamba kini hidup di alam dunia*
Dunia ramai yang penuh tipuan
Bila sudah sampai saatnya, lalu menghadap Sang Maha Kuasa*
Siang malam siapa bisa menduga; manusia hanya tinggal menerima)
Demikian Syair KH Ali Maksum Penuh Hikmah dan Menyentuh Hati Diterjemahkan Gus Mus dengan Indah di facebok pribadinya yang diunggah pada 13 Maret 2016.***