4 Tingkatan Politik Menurut Imam Ghazali, Gus Ulil: Politik Nabi yang Tertinggi

- 14 Februari 2022, 22:27 WIB
4 Tingkatan Politik Menurut Imam Ghazali
4 Tingkatan Politik Menurut Imam Ghazali /facebook/kholil.ahmad.16/

1. Politik para nabi. Politik ini bersifat totalistik karena menyangkut ruang lingkup awam (umum) dan khowas (elite) dengan target kehidupan dhohir dan batin, rohani (akhlak) dan jasmani (attitude) atau internum dan eksternum secara menyeluruh. Era kenabian sudah berakhir sepeninggal Rasulullah SAW.

2. Politik para raja. Politik ini uang lingkupnya untuk kaum awam dan khowas, tapi targetnya hanya mengurusi aspek lahiriah saja (eksternum).

3. Politik ulama sebagai pewaris Nabi. Politik tingkat ini ruang lingkupnya adalah kaum khowas (elite) yang terdidik secara literer. Targetnya adalah aspek batin (internum) untuk membantu orang yang mencari ilmu memperbaiki aspek batinnya.

4. Politik penceramah. Tingkatan ini ruang lingkupnya adalah orang awam dengan target lebih pada perbaikan aspek lahiriah (eksternum).

Baca Juga: Gampang Tersinggung dan Mudah Marah Disebabkan Salah Pahami Diri Sendiri, Bagaimana Solusinya?

Dua Model Siyasah Pasca Kenabian

Di samping empat tingkatan tersebut, lanjut Gus Ulil, Imam Ghazali secara garis besar membagi siyasah pasca kenabian dalam 2 hal. Pertama,  politik raja-raja (duniawi). Kedua, politik ulama (ukhrawi).

"Pemilahan ini sekaligus menjadi sanggahan bagi ilmuwan barat yang mengklaim diri sebagai pencetus rasionalisme dan sekularisme," tegas Gus Ulil.

Seperti diketahui, kata Gus Ulil, Al Ghazali lahir di Thus, Khurasan, Iran, pada tahun 450 H / 1058 M dan wafat di Thus pada 505 H/1111 MM dalam usia 52-53 tahun.

"Sedangkan filosof barat yang dianggap tokoh aliran Rasionalisme seperti Rene Descartes hidup pada tahun 1596- 1650 M. Ada rentang waktu sekitar 500 tahun di antara keduanya," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Muhammadun

Sumber: Facebook Ulil Abshar Abdalla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah