BERITA BANTUL -Konflik dalam keluarga sering kali tidak ada ujungnya. Pasangan suami istri biasanya akan berebut benar, tidak mau disalahkan.
Kalau konflik itu dibiarkan, maka akan sangat bahaya. Bukan saja bahaya terkait masa depan pasangan, tapi juga masa depan anak.
Karena itu, butuh pemahaman dan pendekatan khusus, sehingga konflik bisa terurai dengan baik.
Baca Juga: Makna Memukul Istri Menurut Kyai Sahal Mahfudh Kajen
Baca Juga: Memukul Istri Tanda Orang Gagal, Quraish Shihab: Menghina Saja Dilarang oleh Agama!
Demikian ditegaskan KH Dr Jamal Ma'mur Asmani, dosen Institute Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) Kajen Pati kepada BeritaBantul.com, Senin, 14 Februari 2022, melalui saluran smartphone.
Terkait konflik keluarga ini, Kyai Jamal, sapaan akrabnya, merefleksikan pemikiran Kyai Sahal Mahfudh Kajen yang dikenal sebagai pakar fiqh sosial.
"Kiai Sahal punya pandangan solutif yang sangat mencerahkan," tegas Kyai Jamal yang pernah belajar kepada Kyai Sahal di Perguruan Islam Mathaliul Falah (PIM) Kajen Pati.
Menurut Kyai Jamal, ada makna sangat bagus yang dikemukakan Kyai Sahal terkait bahasa memukul dalam surat An-Nisa ayat 34.