Kisah Si Miskin yang Terlilit Hutang Berhasil Mengalahkan Saudagar Kaya dan Hakim Kondang Berkat Sholawat

- 17 Februari 2022, 00:32 WIB
Habib Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi
Habib Ahmad bin Muhammad Al-Habsyi /Tangkap Layar You Tube/Madrasah Miftahul Huda/

BERITA BANTUL- Orang yang bersholawat dapat rahmat dari Allah. Orang yang bersholawat paling dekat tempatnya dengan Rasulullah kelak di hari kiamat. Orang yang bersholawat akan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Orang yang memperbanyak sholawat dikabulakn hajat hajatnya dan jika kesusahan diberikan jalan keluar oleh Allah SWT.

Berikut adalah kisah orang misikin sebut saja si Fulan, yang sedang kesulitan karena terlilit hutang. Sebagaimana dilansir Beritabantul.com dari kanal You Tube Madrasah Miftahul Huda, yang berisi tausiyah Habib Ahmad Al Habsyi yang diunggah pada 7 September 2020.

Dikisahkan dahulu ada orang yang dililit hutang, ia punya hutang 500 Dinar di beberapa orang tetangganya, hingga tiba waktunya harus bayar, namua ia tidak memiliki uang membayarnya. Akhirnya Ia pergi ke seorang saudagar meminjam uang 500 Dinar. Saudagarpun memberinya pinjaman tersebut.

Baca Juga: Doa Nabi Hud yang Diabadikan dalam Al-Qu’an, Lengkap dengan Teks Arab, Latin dan Artinya

Dari Saudagar tersebut akhirnya ia mendapat uang 500 Dinar, namun sebelum dipinjamkan, saudagar menanyakan terkait kapan ia akan membayarnya. Setelah ia menyanggupi untuk mengembalikan pada batas waktu tertentu akhirnya ia pun diberi pinjaman.

Setelah mendapatkan uang tersebut, iapun membayar hutangnya satu-persatu, hingga uang 500 Dinar tersebut habis tanpa tersisa. Uang itu langsung habis, karena uang yang ia pinjam sesuai dengan jumlah hutangnya.

Hingga akhirnya tibalah waktunya ia harus membayar hutang pada saudagar, namun pada saat itu ia tidak memiliki uang untuk membayar.

“Wahai fulan, sekarang sudah tiba waktunya Engkau harus membayar hutang, maka bayarlah sesuai perjanjian”, Kata Saudagar.

“Maaf, demi Allah saat ini saya tidak memiliki uang speserpun untuk membayar, saya belum memiliki apa-apa untuk saya bayarkan kepadamu”, jawab Si Fulan

Mendengar jawaban tersebut si Saudagar tidak mau tau, bagaimanapun si Fulan harus membayar sesuai waktu yang disepakati. Karena si Fulan tidak bisa membayar, akhirnya si saudagar marah dan “menyeretnya” ke pengadilan.

Baca Juga: Membaca Shalawat dengan Riya' Tetap Mendapat Pahala, Benarkah? Simak Penjelasannya

Setelah sampai di pengadilan, si Fulan ditanyai oleh seorang hakim terkait persoalannya. Si Fulan pun menjelaskan sesuai dengan apa yang telah dialaminya dan mengakui bahwa ia memang berhutang dan belum mapu untuk membayarnya.

Setelah sang Hakim mendengar penjelasan si Fulan, Hakim pun memutuskan bahwa ia bersalah dan harus melunasi hutangnya, jika tidak mampu membayar di hari itu, maka ia akan dipenjarakan. Setelah mendengar putusan hakim, si Fulan pun pasrah.

“Baiklah, jika memang saya harus di penjara karena belum bisa membayar hutang, saya siap untuk dipenjara. Namun sebelum saya dipenjara, saya minta waktu 1 hari, saya akan pulang untuk izin dan berpamitan kepada istri, setelah itu, besok saya akan kembali ke sini” Ungkap si Fulan.

“Bagaimana mungkin saya akan percaya, bahwa Engkau akan kembali esok hari, apa yang akan engkau jadikan jaminan agar kami bisa mempercayai ucapanmu”, sangkal sang Hakim.

Mendengar pernyataan sang Hakim yang bersikeras meminta sebuah jaminan, si Fulan pun bingung, karena tidak ada apapun yang bisa ia jadikan jaminan. Dalam keadaan bingung tersebut tiba-tiba terlintas dalam pikirannya tentang apa yang akan ia jadikan jaminan, dan langsung mengutarakannya pada Hakim.

 “Wahai Hakim, Jaminan saya adalah Rasulullah SAW. Jika esok saya tidak kembali ke sini sesuai janji saya, maka saya rela untuk tidak diakui sebagai ummat Nabi Muhammad SAW”, tegas si Fulan.

Baca Juga: Amalan Khusus untuk Meningkatkan Kecerdasan di Atas Rata-rata, Berikut Amalan Serta Penjelasannya

Mendengar perkataan itu, si Hakim dengan hati bergetar, ia langsung mengabulkan permohonannya untuk pulang berpamitan kepada istrinya.

Si Fulanpun akhirnya pulang menemui istrinya dan menyampaikan apa yang dialaminya, bahwa ia akan dipenjara karena belum bisa melunasi hutang. Mendengar penjelasan suaminya, sang istripun mangutarakan keluh kesahnya.

“Wahai suamiku, jika memang engkau akan dipenjara, kenapa sekarang kamu masih bebas dan bisa pulang menemuiku, apakah adakah yang menjaminmu atau apa yang engkau jadikan jaminan di pengadilan”, Papar sang Istri.

“wahai istriku, Hakim memberiku waktu 1 hari untuk berpamitan karena akau menjadikan Rasulullah SAW sebagai jaminan, Jika aku berdusta dan mengingkari janjiku pada Hakim, saya rela tidak di akui sebagai ummat Rasulullah SAW”, tutur si Fulan dengan nada kesedihan.

Menedengar perkataan suaminya, sang istripun memahami apa yang sedang dijelaskan oleh suaminya dan berkata, “wahai suamiku, jika memang engkau menjadikan Rasulullah sebagai jaminan, marilah kita memperbanayak bersholawat kepada beliau, semoga dengan demikian Rasulullah benar-benar menjaminmu hingga hari esok”.

Setelah itu merekapun bersholawat dan terus bersholawat hingga malam hari, bahkan sampai mereka tertidur. Saat tertidur, dalam tidurnya sang suami bermimpi bertemu Rasulullah SAW.

Dalam mimpinya ia diperintahkan oleh Rasulullah untuk pergi menemui Gubernur dan menyampaikan salam, bahwa sholawat yang dibaca setiap malam oleh gubernur tersebut sampai kepada Rasulullah SAW.

“Wahai Fulan, esok hari, pergilah menemui Gubernur dan sampaikan salam Ku kepadanya, dan sampaikan kepadanya bahwa shlawat yang ia baca 1000 kali setiap hari, itu sanpai kepadaku, kemudian sampaikan pula, kalau tadi malam dia kebingungan apakah sholawat yang ia baca sudah sampai 1000 atau belum, karenanya ia gelisah, maka sampaikan kalau shlawatnya sudah sampai 1000, jadi ia tidak perlu khawatir”, Perintah Rasulullah dalam mimpinya.

Keesokan harinya, sebelum kembali menemui Hakim, si Fulan terlebih dahulu menemui Gubernur dan menyampaikan apa yang yang ia alami dalam mimpinya.

“Wahai gubernur Rasulullah menitipkan salam kepadamu bahwa sholawat yang kau baca 1000 kali setiap hari itu sampai kepada Rasulullah, dan tadi malam engkau kebingungan tentang sholawatmu sudah sampai 1000 atau belum ternyata sudah sampai, Nabi berpesan agar engkau tidak perlu gelisah karena sholawat yang istiqomah kau baca jumlahnya sudah 1000 dan Rasulullah meminta engkau untuk membantuku melunasi hutang”, terang si Fulan pada Gubernur.

Mendengan hal itu, saking genbiranya mendapat salam dari Rasulullah, ia langsung menanyakan berapa jumlah hutang si Fulan dan langsung memberinya uang 500 Dinar. Bukan hanya itu, sang Gubernur juga memberinya hadiah sebesar 2000 Dinar.

Setelah itu, si Fulan pergi menemui Hakim untuk melunasi hutang. Setelah bertemu Hakim, ia terkejut, karena sang Hakim langsung memeluknya dan menangis dan berkata dalam tangisannya:

“Alhamdulill wahai saudaraku, berkat dirimu aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW, Rsulullah berkata “kalau engkau membantu orang yang punya hutang itu untuk melunasi hutangnya, maka aku akan membantumu kelak di hari kiamat”, ungkap sang Hakim sembari mengeluarkan uang 500 dinar dan memberikannya pada si Fulan.

Usai menemui Hakim, ia pergi dengan membawa uang 3000 Dinar menuju rumah Saudagar untuk membayar hutangnya. Ketka sampai di depan rumah saudagar, si Fulan kembali terkejut karena ternyata si Saudagar sudah menunggu di depan rumah.

Melihat si Fulan datang, si Saudagar langsung menghampiri dan memeluknya sambil menangis dan menyampaikan apa yang ia alami semalam.

“alhamdulillah wahai saudaraku, berkat dirimu tadi malam aku bermimpi bertemu Rasulullah SAW. Rasul berkata ”kalau engkau bebaskan hutangnya si Fulan, kelak engkau akan aku bantu dengan syafaatku di hari kiamat”, oleh karena itu utangmu sudah aku anggap lunas dan tidak perlu kamu bayar, dan ini ada hadiah untukmu 500 Dinar”, ungkap si Saudagar sambil menangis dan mnyerahkan hadiah 500 Dinar tersebut.

Setelah itu akhirnya si Fulan pulang menemui istrinya dengan membawa uang 4000 Dinar dan terbebas dari hutang yang melilitnya berkat sholawat dan kecintaannya kepada Rasulullah SAW.

Demikian kisahnya, semoga dapan menjadi motifasi agar kita semua senantiasa memperbanyak membaca sholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: You Tube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah