BERITA BANTUL - KH Maimoen Zubair Sarang Rembang adalah sosok ulama yang sangat cinta dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Kecintaan itu bahkan dikisahkan saat bayi Mbah Moen, sapaan akrabnya, sudah disuwuk oleh KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah.
Walaupun dimakamkan di Ma'la Makkah, tapi santri-santri Mbah Moen berjuang di NU dalam berbagai level kepengurusan.
Baca Juga: Keistimewaan Kyai Maimoen Zubair dan Abuya Dimyati Banten, Ternyata Punya 4 Kesamaan yang Dahsyat
Sebagaimana dilansir BeritaBantul.com dari facebook KH A. Nawawi Kholil (Jambal Roti Ngaliblak), dikisahkan percakapan penuh makna bersama Mbah Moen terkait NU.
KH A. Nawawi Kholil, yang akrab disapa Mbah Wi itu, adalah santri dan juga kerabat Mbah Moen. Saat Mbah Moen wafat di Makkah, Mbah Wi termasuk santri yang ikut menyertai jenazah Mbah Moen dari memandikan sampai pemakaman.
Dalam suatu momen yang istimewa, Mbah Wi mendapatkan nasehat sangat istimewa dari guru tercintanya. Nasehat itu diungkap Mbah Wi sendiri dalam tulisan dialog yang indah.
Berikut ini dialog tersebut.
Cerita Mbah Maimoen Zubair:
"Lek....."