BERITA BANTUL - Kisah-kisah kehidupan Syaikhona Kholil Bangkalan dipenuhi dengan berbagai keistimewaan dan karomah yang menajubkan.
Belum banyak dijumpai kisah-kisah Syaikhona Kholil yang berjuang luar biasa saat masih mengaji kepada para guru dan masyikhnya.
Kisah di Makkah menjadi saksi istimewa atas sosok Syaikhona Kholil Bangkalan. Melambungnya nama dan karomahnya ternyata lahir dari kerja kerasnya yang luar biasa.
Baca Juga: Jutaan Manusia Ziarah Bangkalan, Ternyata Ini Rahasia Tingginya Karomah Syaikhona Kholil
Sebagaimana dikutip BeritaBantul.com dari kanal Youtube Penerus Para Nabi, dikisahkan Syaikhona Kholil pernah mengalami fase belajar di Makkah. Syekh Nawawi Banten termasuk sahabat akrabnya yang memilih tinggal di Makkah sampai wafatnya.
Saat di Makkah, sudah masyhur Syaikhona Kholil belajar kepada ulama-ulama besar yang pinilih pada jaman itu. Salah satu gurunya adalah Syekh Ahmad Zaini Dahlan, mufi syafi'iyyah di Makkah.
Habib Ali Al-Habsyi, pengarang Maulid Sumtud Duror, juga jadi sahabat Syaikhona Kholil saat bersama-sama mengaji kepada Syekh Zaini Dahlan.
Diantara guru Syaikhona Kholil yang lain adalah Syaikh Muhammad Arrahbini, Makkah. Gurunya yang satu beda dengan lainnya, karena seorang tunanetra.
Baca Juga: Pengusaha China Rasakan Karomah Syaikhona Kholil, Kata Cak Nun: Tidak Percaya, Ayo Tanyakan Sendiri
Dikisahkan, ketika mengaji kepada Syaikh Muhammad Arrahbini, setiap malam Syaikhona Kholil sengaja tidur di pintu musholla Sang guru.