BERITA BANTUL - Mahasiwa dari berbagai kampus di Daerah Istimewa Yogyakarta datang berduyun-duyun di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Ahad-Senin, 6-7 Maret 2022.
Kedatangan para mahasiswa ini dalam rangka mengikuti lomba olimpiade kitab kuning dalam rangka hari lahir (harlah) ke-5 UNU Yogya.
Karena mengikuti lomba terkait kitab kuning, para mahasiswa yang datang itu memakai sarung dan peci. Panitia dan dewan juri juga sama.
Baca Juga: Fun Day di Harlah Ke-5 UNU Yogya, Semarak Senam Bersama dan Permainan Hiburan
Wakil Rektor III UNU Yogyakarta, Dr Senawi menegaskan, olimpiade baca kitab kuning diselenggarakan sebagai sarana untuk eksplorasi tradisi pesantren, yakni membaca kitab.
"Olimpiade dalam rangka pelestarian kegiatan membaca kitab kuning juga sebagai identitas bagi UNU Yogyakarta yang dikenal sebagai kampus santri," tegas Senawi sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan sekaligus penasehat panitia pelaksana kegiatan ini.
Semarak olimpiade ini, lanjutnya, akan didesain ke depan sebagai lomba dengan skala nasional.
“Bismillah, kita sebagai kampus berbasis pesantren, melestarikan tradisi membaca kitab kuning, agar tidak hanya mahasiswa kita yang menjaga tradisi baca kitab. Saat ini kita buat lomba tingkat regional, insyaAllah ke depan kita agendakan untuk nasional,” tegas Senawi.
Baca Juga: Gebrakan Gus Yahya, PBNU Akan Bangun 250 Badan Usaha Milik NU
Sementara itu, Rektor UNU Yogyakarta Prof. Purwo Santoso menegaskan, kendati mengusung tagline “The Leading Professional-Hub University”, dengan cita-cita mencetak para profesional, namun UNU Yogyakarta tidak ingin kehilangan akarnya, yakni nilai-nilai kepesantrenan.