Kisah Nyata Banser Rasakan Karomah Gus Dur Saat Mendamaikan Konflik di Papua

- 10 Maret 2022, 09:51 WIB
Kisah Nyata Banser Rasakan Karomah Gus Dur Saat Mendamaikan Konflik di Papua
Kisah Nyata Banser Rasakan Karomah Gus Dur Saat Mendamaikan Konflik di Papua /Tangkapan layar facebook/ Faizin/

 

BERITA BANTUL - Kisah ini kami angkat kembali, meskipun pernah kami post beberapa tahun yang lalu tentang pemberangkatan anggota Banser ke Tolikara Papua.

Agar Banser muda tahu bahwa saat konflik dengan isue agama di Tolikara Papua, Banser lah yang datang ke sana.

Banser ikut memulihkan kondisi sehingga Umat Muslim Tolikara bisa dengan aman melaksanakan Ibadah seperti sebelumnya. Kali ini, akan kami angkat kisah lain di balik keberhasilan tersebut.

Baca Juga: Dahsyatnya Pertemuan Gus Dur dan Ibunya Joko Tingkir, Ternyata Ini yang Terjadi

Cerita ini saya dengar langsung dari Kyai Faizin GZ yang meminpin misi perdamaian ke Tolikara Papua. Sebagaiamana dikutip BeritaBantul.com dari akun facebook Sodikin Rusydi.

Berawal dari tawaran Satkornas Banser kepada beberapa Satkorcab yang siap diberangkatkan ke Tolikara untuk misi perdamaian terhadap konflik Sara yang berujung pembakaran masjid.

Dari sekian satkorcab, ternyata Satkorcab Batang yang bersedia diberangkatkan. Meskipun dengan syarat yang berat, di antranya semua personel harus kebal senjata apapun dan ahli bela diri.

Baca Juga: Hati-hati Jangan Pernah Menghina Gus Dur, Seluruh Wali di Bumi Kenal dengan Gus Dur

Perjalanan diawali dari Batang menuju Jakarta untuk mendapat pembekalan dan breffing. Selanjutnya setelah dua kali penerbangan, perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat yg sangat panjang.

Begitu mendekati lokasi konflik, tiba-tiba pasukan Banser Batang yang berjumlah 15 orang itu dikepung oleh pasukan penduduk asli yang dibekingi pemberontak Papua.

Dengan bersenjatakan panah, tombak dan golok, mereka siap menyerang rombongan banser yang berpakaian lengkap yang didampingi juru bicara atau pemandu dri orang asli Papua.

Baca Juga: TERBONGKAR, Rp50 Triliun untuk Jatuhkan Gus Dur dari Kursi Presiden

Negosiasi panjang dilakukan dalam suasana sangat tegang dan mencekam.

Tiba-tiba naluri Banser muncul dari Kyai Faizin, dengan lantang beliau berteriak,

"Kami pasukan Gus Dur”.

Datang kesini untuk berdamai dengan saudara-saudara Papua."

Begitu mendengar teriakan

"Pasukan Gus Dur maka sang pimpinan pasukan suku asli itu bangkit dan berteriak,

Baca Juga: Kisah Gus Dur Perintahkan Kiai Ghofur Sunan Drajat Panjat Pohon Kelapa, Ini Rahasianya

"Stop. Kita kedatangan saudara,"

"Gus Dur saudara, Gus Dur saudara."

Maka, seketika semua pasukan pengepung itu meletakkan senjata dan maju merangkul dengan sangat akrab."

Banser begitu diterima oleh semua komponen di Tolikara. Hingga misi perdamaian berhasil dengan kesepakatan-kesepakatan kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik.

Ketika pasukan Banser Batang hendak pulang, pakaian seragamnya dilucuti dan diminta oleh penduduk asli. Mereka ingin memakainya dan berminat menjadi anggota Banser.

Baca Juga: Gus Dur Bicara Soal Toa Masjid, Para Tokoh Biksu dan Pendeta Tak Kuat Tahan Tawa, Ini Kisahnya

Demikianlah. Menurut Kyai Faizin, kita benar-benar meyakini kewalian *Gus Dur*. Sebab, meskipun telah tiada, nama besarnya masih bgitu berpengaruh dan ditakuti banyak pihak.

Sehingga, wirid dan hizib yg telah diamalkan, kanuragan dan kesaktian yang telah disiapkan, tak jadi digunakan.

Cukup dengan menyebut nama "Gus Dur", semua bisa teratasi dan misi berjalan lancar.

Demikian Kisah Banser Rasakan Karomah Gus Dur Saat Damaikan Konflik di Papua. Semoga bermanfaat.

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x