"Terima kasih pak!"
Singkat cerita, akhirnya tokoh warga itu mendatangi sosok Kiai Muhsin yang sedang jualan tempe.
"Asalamualaikum, Kiai Muhsin...."
"Wa'alaikum salam....," jawab Kiai Muhsin sambil meminta maaf bahwa dirinya bukanlah kiai, tapi penjual tempe.
"Jangan panggil saya kiai, saya ini penjual tempe."
Baca Juga: Kiai Hamid Pasuruan Menangis Saat Nabi Datang Acara Maulid, yang Terjadi Sungguh Menakjubkan
"Begini kiai, panjenengan diminta baca doa sekaligus menentukan arah kiblat atas masjid yang dibangun warga kami."
"Saya sudah menjelaskan pak, saya ini bukan kiai. Saya ini penjual tempe kok malah diminta doa dan menentukan arah kiblat, bagaimana panjenengan ini." jawab Kiai Muhsin.
"Ini Kiai Hamid Pasuruan yang minta panjenengan, kiai."
"Lhooo, panjenengan sudah sowan Kiai Hamid to?," jawab Kiai Muhsin dengan penuh kaget.