"Minta tolong sampaikan kepada Abah Guru Sekumpul, kami ingin mengundang beliau hadir di acara selametan hajatan kami," pinta si ayah kepada santri khadam Abah Guru Sekumpul.
"Baik, nanti saya sampaikan kepada Abah Guru Sekumpul," jawab santri khadam itu.
Saat perjalanan pulang, perasaan di ayah penuh harap-harap cemas, sembari berdoa, "Ya Allah, mudahan Abah Guru mau datang ke hajatan saya malam ini. Aamiin."
Tibalah saat selamatan hajatan yang sudah direncanakan. Si ayah keluar masuk rumah melihat keadaan jalan yang gelap gulita tersebut. Para undangan di sekitar pun mulai berdatangan sampai sampai si ayah telah berputus asa.
Baca Juga: Karomah Abah Guru Sekumpul Terlihat Membelah Diri dan Disaksikan Langsung Santrinya
"Mungkin, Abah Guru Sekumpul tidak datang. Beliau pasti sibuk dengan acara lain," katanya dalam hati.
"Apakah mungkin Abah Guru mau datang ke rumah yang reot ini, rumah si miskin ini," hatinya terus resah dan susah.
Di tengah hatinya yang gelisah itu, tiba-tiba suasana kampung itu ramai sekali. Lerlihat warga kampung berlarian ke suatu tempat.
Si Ayah pun ikut mendatangi ke arah keramaian tersebut, ada apa gerangan hal yang terjadi?
"Masya Allah..!!! Alhamdulillah....," suara hati si ayah begitu sangat gembira.