Karena penjelasan Kiai Hamid itu, Kiai Achmad Siddiq Jember akhirnya memberikan apresiasi tinggi atas cara unik dakwah Gus Miek itu.
Membuka Pintu Berkah
Kiai Hamid Pasuruan punya cara khusus untuk membuka pintu berkah bagi snatrinya di waktu sahur tiba.
Waktu sahur artinya waktu istimewa untuk menjalankan ibadah malam (qiyamul lail), sehingga mendapatkan perhatian khusus dari Kiai Hamid Pasuruan.
Baca Juga: Bisikan Habib Ja'far Menembus Langit Kewalian Kiai Hamid Pasuruan, Seketika Bergetar Luar Biasa
Dikisahkan, setiap pagi menjelang Subuh, biasanya antara jam 02.30 hingga 03.00, seusai jam-jam uzlah hariannya, Kiai Hamid berkeliling ke pemukiman penduduk di sekitar pondoknya.
Kiai Hamid tidak sekadar berjalan keliling saja. Satu persatu pintu rumah tetangga yang beliau kenali sebagai rumah murid-muridnya beliau dekati.
Beliau ketuk pelan sembari memanggil nama si empunya rumah.
“Anwar... Anwar... Ayo tangi. Tahajjud War. Diluk engkas Subuh yo (sebentar lagi Subuh ya).”
Demikian Kiai Hamid memanggil nama salah satu tetangga pondok yang memang juga santri beliau. Langsung di depan pintu rumahnya. Kebiasaan itu berjalan hampir setiap hari tanpa libur!