Sama dengan waliyyullah, Allah merahasiakan diantara manusia-manusia. Kalau ingin ketemu wali, baik-baiklah kepada semua orang, tapi jangan semua orang dianggap wali.
Apalagi sekarang banyak mutawalli, menganggap dirinya wali. Maksudnya, supaya hati-hati, jangan sampai suudzdzhan, terutama saat-saat wuquf di Arafah.
Semua wali berkumpul disana. Jumlahnya wali ratusan, dan macam-macam, ada wali ruqoba’, wali nujaba’ dan wali qutub. Wali qutub di dunia hanya satu. Begitu meninggal diganti.
Pernah ada satu cerita, Kiai Mahfudh al-Tarmasi dengan gurunya Sayyid Abu Bakar Syaa yang ngarang I’anatut Tholibin.
Baca Juga: Tata Cara Buka Puasa dalam Manaqib Abah Guru Sekumpul
Kiai Mahfudh memberanikan diri tanya sama gurunya, sekarang ini Wali Qutub ini siapa? berkali-kali tanya tidak ditanggapi, tapi Kiai Mahfudh terus bertanya, karena ingin ketemu wali qutub.
Akhirnya, Gurunya, Sayyid Abu Bakar Syatho, memberitahu : Kalau kamu ingin tahu, wali qutub sekarang ini, maka datangi orang yang berada di dekat masjidil haram, tukang tambal sandal.
Kiai Mahfudh langsung lari ke pintu masjidil haram, mencari orang yang ditunjukkan gurunya tadi, ternyata tidak ada.
Kemudian, Kiai Mahfudh menelusuri keberadaannya, akhirnya ada yang bilang, sudah dua hari kemarin meninggal dunia. Memang dirahasiakan Allah.
Baca Juga: GILA! Vespa Seharga 350 Juta Dibagi Percuma Arief Muhammad Demi Dirikan Geng Motor Preppstudio