BERITA BANTUL – Bani Qainuqa merupakan salah satu klan besar Yahudi di Madinah selain Bani Al-Nadlir dan Bani Quraizhah.
Setelah kedatangan Rasulullah saw. ke Madinah, mereka terlibat perjanjian damai dengan umat Islam dalam piagam Madinah. Akan tetapi, mereka mengingkarinya sehingga hal itu menjadi pertanda bahwa mereka menyulut konflik dengan umat Islam.
Dikutip dari buku berjudul Muhammad Cahaya Peradaban (Penerbit Forum, 2021) karya Ibn Hazm Al-Andalusi, disebutkan bahwa Rasulullah saw. mengepung orang-orang Bani Qainuqa hingga akhirnya mereka harus menerima konsekuensi hukumnya.
Baca Juga: Peristiwa Bulan Syawal: Memenangkan Perang Bani Sulaim tanpa Perlawanan
Abdullah bin Ubai bin Salul (seorang munafik Madinah) menemui Rasulullah saw., ia merayu dan mendesak Rasulullah saw. agar mau memaafkan mereka. Namun demikian, Rasulullah saw. mengabaikannya.
Rasulullah saw. mengepung Bani Qainuqa selama 15 malam. Mereka adalah kaum Abdullah bin Salam yang tinggal di ujung Madinah. Jumlah mereka 700 orang, 300 di antaranya ialah tentara dengan baju besi.
Mereka tidak memiliki ladang atau kebun kurma. Mereka berprofesi sebagai pedagang dan pandai besi.
Baca Juga: Peristiwa Bulan Syawal: Rasulullah Berdakwah ke Thaif namun Mendapatkan Penolakan yang Keras
Bani Qainuqa pun menyerah setelah pengepungan tersebut. Abdullah bin Ubai bin Salul kembali menemui Rasulullah saw. untuk memohon pengampunan.