Kisah Rabi’ah Al-Adawiyah dan Sekelompok Laki-Laki yang Mengujinya, Kemuliaan Perempuan Dibanding Laki-Laki

- 31 Mei 2022, 23:05 WIB
Rabi'ah Al-Adawiyah
Rabi'ah Al-Adawiyah /

BERITA BANTUL - Rabi’ah Al-Adawiyah merupakan seorang sufi perempuan yang paling populer. Kisah-kisah yang menceritakannya pun begitu banyak didengarkan.

Sebagaimana kisah-kisah tentang orang-orang saleh yang begitu inspiratif dan mengandung hikmah, tentu saja kisah Rabi’ah juga demikian halnya.

Ada sebuah kisah yang menarik tentang Rabi’ah dan beberapa orang laki-laki yang mengujinya dan memamerkan kelebihan kaum laki-laki dibandingkan perempuan.

Baca Juga: Bentuk Syukur yang Sempurna menurut Imam Al-Ghazali

Dikutip dari buku berjudul Tadzkiratul Auliya (Zaman, 2018) karya Fariduddin Attar, dikisahkan Rabi’ah didatangi oleh sekelompok laki-laki.

Mereka datang untuk menguji Rabi’ah dan menangkap basah Rabi’ah mengucapkan kata-kata yang tidak dipikirkannya telebih dahulu.

“Segala macam kebajikan telah dibagi-bagikan kepada kaum laki-laki. Mahkota kenabian diletakkan di kepala kaum laki-laki. Sabuk kebangsawanan diikatkan di pinggang kaum laki-laki. Tak pernah ada perempuan yang menjadi nabi,” kata salah seorang dari mereka.

Rabi’ah pun menjawab, “Semua itu benar. Akan tetapi, egoisme dan sifat memuja diri serta ucapan ‘Aku Tuhanmu Yang Mahatinggi’ tak pernah bersemi di dada perempuan. Semua hal ini adalah hak istimewa kaum laki-laki.”

Baca Juga: Bentuk Syukur yang Paling Sederhana menurut Imam Al-Ghazali

Sekelompok laki-laki itu pun tak bisa berkilah lagi. Mereka mati kata sehingga tak punya argumentasi lagi untuk membantah Rabi’ah.

Apa yang dikatakan oleh Rabi’ah tersebut merupakan sindiran bagi kaum laki-laki yang merasa lebih istimewa dibandingkan kaum perempuan. Sebagaimana umumnya, laki-laki itu merasa mempunyai segalanya sehingga menganggap kaum perempuan itu sebagai kaum kelas dua.

Dalam sejarah, para laki-laki memang banyak mengukir nama mereka dengan tinta emas karena prestasi yang mereka raih. Akan tetapi, dalam sejarah juga, tidak mustahil ada banyak laki-laki yang dituliskan nama mereka karena keburukan mereka juga.

Baca Juga: Kisah Ibrahim bin Adham yang Bekerja sebagai Pengurus Kebun Buah, Sungguh-Sungguh Amanah

Jawaban Rabi’ah tersebut secara tidak langsung menyingkap keistimewaan laki-laki namun juga sisi negatifnya dan kemuliaan perempuan sekaligus sisi kelemahannya.

Satu hal yang penting, Rabi’ah seolah mengingatkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah itu orang yang paling bertakwa. Sementara itu, ketakwaan tidak didasarkan pada jenis kelamin.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah