Network
BERITA BANTUL - Hubungan indah sesama ulama selalu menghadirkan suasana haru dan mengesankan, seperti yang dialami Kiai Hamid Pasuruan dan Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki.
Pertemuan keduanya terjadi di depan makam Rasulullah SAW di Madinah Al-Munawwarah.
Kiai Hamid Pasuruan dan Sayyid Muhammad dikenal luas sosok ulama kharismatik yang masyhur karomahnya.
Baca Juga: Mau Punya Keturunan yang Sholih? Amalkan Doa Kiai Hamid Pasuruan Ini
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki punya murid ribuan dari berbagai dunia, khususnya dari Indonesia.
Pesantren Sayyid Muhammad didatangi ulama dari berbagai penjuru dunia, karena kealimannya diakui publik.
Karya-karya Sayyid Muhammad tersebar luas dan dikaji di berbagai pesantren dan perguruan tinggi Islam di Indonesia dan dunia.
Sementara Kiai Hamid Pasuruan sangat masyhur kewaliannya, sehingga saat wafatnya didatangi jutaan manusia.
Baca Juga: Rahasia Kewalian Kiai Hamid Pasuruan yang Dibuka Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan
Ketika haul tiba, Kota Pasuruan akan berubah putih semua, karena jutaan umat Islam datang untuk ziarah dan mengais berkah.
Dua ulama tersebut punya hubungan yang sangat erat, karena keduanya sama-sama punya hubungan batin yang luar biasa.
Dikutip dari catatan KH Ahmad Gholban Aunirrahman Jember di facebook pribadinya, dijelaskan bahwa Kiai Hamid Pasuruan pernah pergi ke Makkah untuk beribadah Haji.
Mendengar Kiai Hamid ada di Makkah, Sayyid Muhammad ingin berjumpa dengan Kiai Hamid.
Baca Juga: Karomah Kiai Hamid Pasuruan Menembus Hati Kiai Djazuli Utsman Ploso
Berbagai ikhtiar pertemuan dilakukan, namun, ada saja hal-hal yang membuat beliau berdua tidak bisa bertemu di Makkah.
Di Madinah, kota Rasulullah, tepatnya di Raudlah, Kiai Hamid Pasuruan beribadah sebagaimana tuntunan Nabi. Dan ketika di dekat Mimbar Rasul di dalam Raudah, Allah mempertemukan Kiai Abdul Hamid dan Sayid Muhammad tanpa ada janji ataupun rencana.
Mereka berdua berpelukan dan menangis.
Sayid Muhammad berucap, "Kiai Hamid, tolong doakan saya."
Kiai Hamid pun menjawab, "Wahai Sayyid, makam siapakah yang ada di samping kita."
Baca Juga: Menangis Hutang Jatuh Tempo, Kisah Santri Rasakan Karomah Kiai Hamid Pasuruan
Sayyid Muhammad menjawab, "Makam Rasulullah."
Kiai Hamid pun meneruskan, "Sayyid, ini makam kakek panjenengan, justru saya yang ingin di doakan oleh panjenengan."
KH Ahmad Gholban Aunirrahman mendapatkan kisah tersebut dari KH Sadid Jauhari Kencong Jember, salah satu murid Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.
"Ya Kiai Abdul Hamid dan Sayyid Muhammad, bila panjenengan berdua berkenan, kirimkanlah salam kepada Nabi Muhamad, tolong sampaikan bahwa Umat Nabi Muhammad sedang dalam masa sulit karena dilanda musibah wabah, dan semoga Nabi Muhammad berkenan berdoa kepada Allah semoga wabah ini cepat berakhir," tulisnya.
Baca Juga: Bisikan Habib Ja'far Menembus Langit Kewalian Kiai Hamid Pasuruan, Seketika Bergetar Luar Biasa
KH Ahmad Gholban Aunirrahman melihat terlalu banyak kesombongan dan keserakahan di hati, terlalu banyak dosa dan cela dalam diri.
"Dan keyakinan kami, doa dari Nabi Muhammad bisa membuat Allah menghentikan wabah ini, menghentikan virus ini, yang setiap saat selalu muncul varian- varian baru yang kami tidak tahu sampai kapan varian itu berhenti," pungkasnya, diunggah 24 Juli 2021.***
