Kisah Sufyan Al-Tsauri dengan Seekor Anjing, Sisi Lain Binatang yang Dihinakan Manusia

- 8 Juni 2022, 00:07 WIB
/pixabay/Dez_mez/

Kisah singkat tersebut memberikan kita suatu pelajaran penting. Sebagaimana dicontohkan oleh Sufyan yang memberikan rotinya kepada anjing, hal itu merupakan keteladanan dalam hal kedermawanan.

Meskipun anjing tersebut bukanlah manusia namun termasuk binatang yang tak berakal, anjing tetaplah makhluk hidup ciptaan Allah yang layak mendapatkan kasih sayang dari makhluk lain.

Baca Juga: Kunci Kenikmatan menurut Gus Baha, Bisa Bikin Hidup Bahagia dan Penuh Syukur

Jika karena najisnya kita enggan menghargai seekor anjing, paling tidak hendaklah kita tidak menyakitinya. Itulah yang diteladankan oleh Sufyan.

Selain itu, Sufyan juga menyingkap sisi positif binatang yang najis itu. Ketika anjing diberi makan, maka ia akan berterima kasih.

Cara anjing berterima kasih, sebagaimana dalam kisah Sufyan, ialah dengan menjaga Sufyan di malam hari sehingga Sufyan bisa puas beribadah kepada Allah.

Namun demikian, bukan berarti Sufyan itu lebih mengutamakan seekor anjing dibandingkan anak dan istrinya. Kita tidak melihat dari sudut pandang ini.

Baca Juga: Ketentuan Menyembelih Hewan Kurban Mulai Proses, Rukun, Sunnah dan Syarat Orang yang Menyembelih, Harus Tahu

Terkadang, keluarga itu bisa menjadi fitnah. Oleh karenanya, keluarga itu harus dijaga agar tidak menimbulkan fitnah.

Itulah yang dilakukan oleh Sufyan meskipun dengan cara tidak memberi mereka roti. Sudah barang tentu Sufyan mengetahui ajaran kebajikan bahwa seorang suami itu bertanggung jawab kepada keluarganya.

Halaman:

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah