Kisah Sufyan Al-Tsauri dengan Seekor Anjing, Sisi Lain Binatang yang Dihinakan Manusia

- 8 Juni 2022, 00:07 WIB
/pixabay/Dez_mez/

BERITA BANTUL – Kisah orang-orang saleh senantiasa memberikan pencerahan. Salah satu kisah yang menarik ialah kisah seorang saleh yang bahkan dijuluki sebagai manusia suci. Dialah Sufyan Al-Tsauri.

Selain terkenal sebagai seorang yang saleh dan zuhud, Sufyan juga menonjol keterkenalannya dalam bidang fikih dan akidah.

Sementara itu, salah satu kisahnya yang menarik ialah ketika ia memberikan roti kepada seekor anjing sebagai makanannya.

Baca Juga: Kisah Sufyan Al-Tsauri dan Seekor Burung yang Diselamatkannya, Kasih Sayang sesama Makhluk Allah

Dikutip dari buku berjudul Tadzkiratul Auliya (Zaman, 2018) karya Fariduddin Attar, disebutkan salah satu kisah Sufyan Al-Tsauri. Kali ini, kisahnya tentang Sufyan dan seekor anjing.

Pada suatu hari, Sufyan sedang menyantap sepotong roti ketika seekor anjing lewat. Ia lantas memberikan roti itu kepada si anjing secuil demi secuil.

Melihat apa yang dilakukan oleh Sufyan tersebut, seseorang penasaran dan bertanya, “Mengapa engkau tidak memakannya beserta istri dan anak-anakmu saja?”

Baca Juga: Kisah Harun Al-Rasyid Naik Haji dan Ditegur oleh Al-Umari, Nasihat tentang Tanggung Jawab Pemimpin

Sufyan pun menjawab, “Jika roti ini kuberikan pada si anjing, ia akan menjagaku sepanjang malam sehingga aku dapat beribadah dengan tenang. Jika roti ini kuberikan kepada anak dan istriku, mereka akan menghalangiku beribadah kepada Allah.”

Kisah singkat tersebut memberikan kita suatu pelajaran penting. Sebagaimana dicontohkan oleh Sufyan yang memberikan rotinya kepada anjing, hal itu merupakan keteladanan dalam hal kedermawanan.

Meskipun anjing tersebut bukanlah manusia namun termasuk binatang yang tak berakal, anjing tetaplah makhluk hidup ciptaan Allah yang layak mendapatkan kasih sayang dari makhluk lain.

Baca Juga: Kunci Kenikmatan menurut Gus Baha, Bisa Bikin Hidup Bahagia dan Penuh Syukur

Jika karena najisnya kita enggan menghargai seekor anjing, paling tidak hendaklah kita tidak menyakitinya. Itulah yang diteladankan oleh Sufyan.

Selain itu, Sufyan juga menyingkap sisi positif binatang yang najis itu. Ketika anjing diberi makan, maka ia akan berterima kasih.

Cara anjing berterima kasih, sebagaimana dalam kisah Sufyan, ialah dengan menjaga Sufyan di malam hari sehingga Sufyan bisa puas beribadah kepada Allah.

Namun demikian, bukan berarti Sufyan itu lebih mengutamakan seekor anjing dibandingkan anak dan istrinya. Kita tidak melihat dari sudut pandang ini.

Baca Juga: Ketentuan Menyembelih Hewan Kurban Mulai Proses, Rukun, Sunnah dan Syarat Orang yang Menyembelih, Harus Tahu

Terkadang, keluarga itu bisa menjadi fitnah. Oleh karenanya, keluarga itu harus dijaga agar tidak menimbulkan fitnah.

Itulah yang dilakukan oleh Sufyan meskipun dengan cara tidak memberi mereka roti. Sudah barang tentu Sufyan mengetahui ajaran kebajikan bahwa seorang suami itu bertanggung jawab kepada keluarganya.

Jadi, tidak memberi roti kepada anak dan istri serta mengasihi anjing itu bukan berarti Sufyan lepas tanggung jawab.

Baca Juga: Doa untuk Mengusir Jin, Inilah yang Diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad

Sudah pasti bahwa anak dan istri Sufyan itu sudah berkecukupan waktu itu sehingga roti itu tidak diberikan kepada mereka. Itu pelajaran untuk tidak berlebih-lebihan.***

Editor: Joko W


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah