Network
BERITA BANTUL – Hidup di dunia ini harus dijalani dengan baik. Menjalani kehidupan dengan baik itu jika kita melakukan kebaikan, atau paling tidak, menghindari yang tidak baik.
Sederhananya, jika kita bisa berbuat baik, maka hendaklah kita melakukannya. Jika ternyata tidak mampu melakukannya, maka hendaklah kita tidak berbuat yang sebaliknya.
Hal ini menjadi suatu seni untuk mengelola kehidupan agar senantiasa tidak terjerumus untuk berbuat hal-hal yang tidak baik.
Hal yang senada juga pernah disampaikan oleh seorang ulama muda, KH. Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha.
Baca Juga: 5 Rahasia Kealiman KH Rimyati Rois Kaliwungu Kendal, Tak Banyak Diketahui Publik
Dilansir dari YouTube Krapyak TV (akses 12/6), Gus Baha pernah menyampaikan bahwa untuk menghindari maksiat itu bisa dengan cara melakukan hal-hal yang tidak penting.
Gus Baha menjelaskan bahwa dulu para kiai itu sering jagongan (mengobrol malam-malam) hingga semalam suntuk.
Mungkin orang awam bilang bahwa para kiai itu tidak beribadah malam tapi justru malam menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tak penting, tak jelas. Akan tetapi, ternyata ada maksud tersembunyi dari hal tersebut.
Dengan jagongan seperti itu, mengobrolkan hal-hal yang tak jelas asalkan tidak gibah, sebenarnya menghindarkan diri dari berbuat maksiat, perlawanan terhadap kemungkaran.
