Sayyid Muhammad Al Maliki Kisahkan Orang Tua Butuh 5 Tahun untuk Berangkat Haji

- 11 Juli 2022, 18:42 WIB
Sayyid Muhammad Al Maliki Kisahkan Orang Tua Butuh 5 Tahun untuk Berangkat Haji
Sayyid Muhammad Al Maliki Kisahkan Orang Tua Butuh 5 Tahun untuk Berangkat Haji /facebook/udin/

BERITA BANTUL - Sayyid Muhammad Al Maliki memberikan kisah yang dahsyat tentang orang tua yang butuh 5 tahun untuk berangkat haji.

Waktu lima tahun itu dilakukannya dengan susah payah, karena ia sudah kesulitan untuk berjalan. 

Dengan modal cinta, orang tua itu dalam kisah Sayyid Muhammad Al Maliki mampu berangkat haji walaupun sampai lima tahun.

Baca Juga: Jangan Berlebihan dalam Beribadah dan Cintailah Diri Sendiri, Abi Quraish Shihab: Badanmu Juga Punya Hak

Sebagaimana dikutip dari catatan Fahrizal Fadil Mesir, dijelaskan bahwa Sayyid Muhammad Al Maliki pernah bercerita tanpa menyebutkan siapa orangnya.

Kisah tersebut termaktub dalam kitab karya Sayyid Muhammad Al Maliki yang berjudul Al-Hajj: Fadhail wa Ahkam.

Dikisahkan, ada seseorang yang sedang haji. Saat itu ia tepat sedang berada di Kakbah untuk menunaikan thawaf.

Dia melihat seorang paruh baya yang terlihat sudah kesulitan berjalan hingga ia perlu tongkat untuk membantunya berjalan.

Singkat cerita, orang itu pun bertemu dengan sang orang tua dan bicara.

Baca Juga: Kisah Ibrahim bin Adham yang Bekerja sebagai Penjaga Kebun Anggur, Sangat Amanah dan Tanggung Jawab

Orang tua itu bertanya, “berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk pergi Haji?”

Aku menjawab: “Hanya dua bulan.”

Waktu itu, belum ada transportasi seperti pesawat, perjalanan dua bulan termasuk jarak yang agak dekat.

Ia bertanya lagi: “Apakah kamu berangkat haji tiap tahun?”

Mendengar pertanyaan itu aku terdiam malu. Aku tidak menjawab dan langsung balik bertanya kepada orang tua itu: “Kalau anda, berapa lama perjalanan yang anda habiskan untuk berangkat haji?”

“Lima tahun perjalanan.” jawabnnya.

Baca Juga: Orang Lumpuh Berangkat Haji Dengan Merangkak, Kisah dari Sayyid Muhammad Al Maliki

Entah waktu ini dihabiskan untuk menempuh perjalanan saja, atau diselingi waktu singgah untuk mengumpulkan bekal.

Yang pasti, bagi orang tua, perjalanan ini sangatlah panjang dan melelahkan.

Mendengar jawaban itu, aku terkagum dan berucap: “Demi Allah! Ini adalah cinta yang sebenarnya.”

Orang tua itu tersenyum dan membacakan dua bait syiir:

زر من هويت وإن شطت بك الدار * وحال من دونه حجب وأستار

“kunjungilah Kasih yang kamu cintai sejauh apapun jarak memisahkan, sebanyak apapun rintangan dan penghalang yang membatasi.”

Baca Juga: Dibutuhkan Kebodohan dalam Beragama, Beginilah Maksudnya Kata Gus Baha

لا يمنعنك بعد عن زيارته * إن المحب لمن يهواه زوار

“jangan sesekali jarak yang jauh membuatmu enggan berkunjung. Sungguh orang yang mencintai pasti akan menziarahi Kekasih yang ia cintai.”

Begitulah dahsyatnya cinta yang berkobar dalam hati, sehingga kondisi fisik yang sudah payah sekalipun tetap bahagia saat bisa berangkat haji. 

Penjelasan tersebut dikutip dari catatan Fahrizal Fadil Mesir di fecebook pribadinya yang diunggah pada 8 Juli 2022.***

 

Editor: Muhammadun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah