Melihat keakraban sang cucu dan Dzuljannah, kemudian Rasulullah SAW membelinya dan berubahlah nama kuda tersebut menjadi Dzuljannah.
Ketika Nabi Muhammad SAW melihat hal ini, air mata beliaupun mulai mengalir di pipi.
Seketika pertemuan moment tersebut berubah yang semula Bahagia melihat Husein dan Dzuljannah menjadi kesedihan yang yang mencucurkan air mata.
“Hari ini adalah suasana gembira, melihat cucu Engkau berada diatas punggung kuda, tapi mengapa Engkau menangis ya Rasul,?” tanya salah satu sahabat.
Kemudian Rasulullah SAW menjawab:
Kalian tidak akan membayangakan apa yang telah aku lihat, adegan itu sangat jelas di depan mataku.
Ketika, Murtajiz yang anggun ini telah memanggul cucu tersayangku di punggungnya dengan hati-hati dengan menekuk keempat kakinya.
Kelak, akan datang waktunya ketika cucuku tidak akan mampu menjaga dirinya diatsa pelana, karena kondisinya yang terluka parah.