BERITA BANTUL – Al Bushiri adalah seorang penyair sufi yang terkenal melalui gubahan kasidah Burdah.
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Sa’id Al Bushiri. Dia sejak kecil belajar ilmu-ilmu agama dan menghafal Al-Qur’an.
Setelah tiba saatnya, dia menempuh jalan tasawuf di bawah bimbingan seorang guru sufi bernama Abu Al Abbas Al Mursi.
Karyanya yang paling terkenal dan populer di kalangan umat Islam adalah kasidah Burdah. Di balik kasidah yang berisi syair-syair pujian kepada Rasulullah saw. ini terdapat kisah yang sangat menarik.
Dikutip dari buku berjudul Qisasul Auliya’ (Qaf, 2020) karya Muhammad Khalid Tsabit, berikut inilah kisahnya yang indah.
Kala itu, Al Bushiri menderita lumpuh setengah badan. Tubuhnya yang kurus menanggung rasa sakit tak terkira. Para dokter pun tak mampu mengobatinya.
Ketika sakitnya terlampau merepotkan, ia bertekad menggubah kasidah puji-pujian untuk Rasulullah saw. Dengan kasidah ini, dia berniat memohon (kesembuhan) kepada Allah melalui syafaat Rasulullah saw.
Dia berharap syafaat Rasulullah saw. dapat menyembuhkan lumpuhnya. Dia pun mulai menggubah kasidah yang dikenal sebagai Burdah ini yang berarti selimut.
Baca Juga: Kisah Hindun binti Utbah yang Menghancurkan Berhala-Berhala, Terbukanya Pintu Hidayah
Al Bushiri senantiasa menyenandungkan bait demi bait kasidah tersebut berulang-ulang. Dia bertawasul kepada Allah melalui nabi kita, Rasulullah Muhammad saw. dalam upaya mengangkat sakitnya. Dia pun banyak menangis dan berdoa.
Ketika tidur, dia bermimpi berjumpa Rasulullah saw. Dengan tangan sucinya, Rasulullah saw. mengusap bagian tubuh Al Bushiri yang amat sakit.
Beliau pun menyelimutkan sebuah selimut kepada Al Bushiri. Ketika bangun, Al Bushiri sudah sembuh dari sakitnya.
Karena itu, kasidahnya tersebut dinamakan Burdah yang berarti selimut karena kasidah ini dinisbatkan pada selimut Rasulullah saw. yang dilepaskan dari beliau untuk dipakaikan kepada Al Bushiri lantaran beliau menyukai kasidah Al Bushiri tersebut.
Demikianlah kisah Al Bushiri dan kasidahnya yang sangat populer itu. Itulah syafaat Rasulullah saw. kepada seorang yang mencintai beliau.***