Kisah Abu Bakar dan Umar bin Khatthab yang Sering Beda Pendapat namun Saling Memuji

- 14 Juli 2022, 21:23 WIB
Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khatthab
Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khatthab /Tangkap Layar YouTube/Qatar Television

BERITA BANTUL - Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khatthab adalah dua sahabat utama Rasulullah saw.

Mereka berdua sama-sama mertua Rasulullah saw. Mereka berdua saling mencintai dalam persaudaraan seiman-seislam.

Mereka berdua mempunyai karakter yang sangat berbeda. Jika Abu Bakar dicitrakan lembut, maka Umar dicitrakan keras.

Rasulullah saw. pun memuji mereka berdua bahwa perilaku lembut Abu Bakar seolah perilaku Nabi Isa a.s. dan perilaku keras Umar seolah Nabi Musa a.s.

Baca Juga: Beginilah Cara Abu Bakar Bisa Masuk Islam, Ternyata Dapat Tanda Khusus Kata Gus Baha

Abu Bakar dan Umar juga tidak jarang berbeda pendapat. Di satu persoalan, pendapat Abu Bakar dan pendapat Umar itu bertolak belakang.

Mereka mempunyai dalih sendiri-sendiri. Luar biasanya, mereka tetap saling mencintai, bahkan saling memuji. Meskipun berbeda pendapat, keduanya tidak saling membenci.

Ketika Rasulullah saw. wafat, terjadi perselisihan di antara umat Islam untuk memilih pemimpin yang menggantikan (khalifah) posisi Rasulullah saw.

Umar mengangkat tangan Abu Bakar dan membaiatnya sebagai pemimpin, dan hal itu disetujui oleh umat Islam.

Baca Juga: Kisah Umar bin Khatthab yang Membuat Seorang Perempuan Mengalami Keguguran, Orang Bersalah Harus Minta Maaf

Ketika Abu Bakar menjadi khalifah, beberapa kebijakannya ditentang oleh Umar. Sering sekali Abu Bakar mengalah kepada Umar tetapi juga tidak jarang Abu Bakar membantah pendapat Umar.

Meski demikian, mereka tetap saling mencintai, tidak saling membenci. Mereka justru saling mengoreksi dan menasihati.

Ketika Umar menyanggah kebijakan Abu Bakar, Abu Bakar mengatakan, "Wahai Umar, engkau lebih kuat dariku, namun mengapa engkau dahulu membaiatku menjadi pemimpin?"

Umar pun menimpali, "Setelah Rasulullah saw., engkaulah manusia yang terbaik."

Baca Juga: Kisah Al Junaid Al Baghdadi yang Berprasangka kepada Seorang Pengemis, Fitnah Itu Dimulai dari Prasangka

Keduanya saling memuji. Mereka tidak saling mencaci dan membenci meskipun mereka berbeda pendapat.

Bahkan ketika Abu Bakar merasa ajalnya sudah dekat, dia menunjuk Umar untuk menggantikan dirinya sebagai pemimpin. Ini seolah "balas dendam" Abu Bakar yang dulu dibaiat oleh Umar.

Itulah didikan Rasulullah saw. Mereka berbeda namun saling mencintai.

Ini menjadi pelajaran penting bagi kita. Kita sering berbeda pendapat, namun kita malah saling membenci. Padahal, Abu Bakar dan Umar sudah mencontohkan yang baik.

Baca Juga: Kisah Al Bushiri dan Gubahan Kasidah Burdah Karyanya, Mencintai Rasulullah dengan Senandung Syair

Tulisan ini dilansir dari status Supriyadi dalam akun Facebook pribadinya yang diunggah pada 12 Desember 2020.***

Editor: Joko W

Sumber: Facebook


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah