Benarkah Bulan Suro Itu Keramat dan Hari Kesedihan Umat Islam? Ini Penjelasan Lengkap dari Buya Yahya

- 22 Juli 2022, 21:30 WIB
 Penjelasan Buya Yahya perihal amalan Bulan Suro
Penjelasan Buya Yahya perihal amalan Bulan Suro /Tangkapan layar YouTube/ Al-Bahjah TV

BERITA BANTUL –  Bulan muharram atau Bulan Suro terkenal keramat bagi masyarakat jawa khsusunya yang mempercai tradisi keraton.

Bahkan ada beberapa larangan bagi masyarakat jawa ketika masuk bulan Suro salah satunya dilarang mengadakan hajatan ataupun bepergian jauh.

Benarkah mitos tentang bulan Suro ini benar?

Baca Juga: Dahsyatnya Pedang Imam Ali di Perang Uhud Membuat Takut Kafir Quraisy yang Berjumlah 3 Ribu Pasukan

Bagi sebagian masyarakat mempercayai bahwa bulan Suro itu menjadi bulan keseidihan karena terpenggalnya cucu Rasulullah Sayyidina Husein.

Dirangkum BeritaBantul.com dalam kanal YouTube Al Bahjah Tv , Buya Yahya menjelaskan apakah bulan Suron itu hari sial.

Buya yahya menjelaskan “Allah itu senang pada setiap hamba yang berprasangka baik, kalau menyangka baik akan mendapat kebaikan.”

Kemudian hari Allah itu semuanya baik, hari jelek itu hanya satu, waktu anda bermaksiat kepada Allah itu hari jelek.

“Menikah itu hari baik,” Kata Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa bulan Suro itu bukan malapetaka tapi bulan penuh rahmat, bulan Allah itu ada 12 dintara ada 4 bulan yang harom salah satunya adalah bulan Muharrom atau Suro dalam bahasa jawa.

Baca Juga: Raja Dirajanya WETON, Rezeki Lancar, Masa Depan Cerah, Nyaris Sempurna Menurut Primbon Jawa

Bulan Suro itu bulan yang dimuliakan bukan malapetaka, Kata Buya Yahya “Besok ada nikah massal pada bulan Muharrom.”

Jangan percaya kalau ada yang bilang bulan Muharram itu petaka, itu seperti Suudzon kepada Allah kata Buya Yahya.

Semua bulan itu baik tidak ada yang jelek, kalau ada yang bilang petaka itu hanya bualannya dukun agar terkesan mistik, tambahnya.

Buya Yahya selalu mengingatkan tidak hari ataupun bulan jele selama selalu dalam ketaata kepada Allah dan tidak melakukan maksiat.

“Bulan Muharrom adalah bulan yang istimewa, maka lakukanlah puasa, karena sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan yaitu bulan Muharram,” Kata Buya yahya.

Baca Juga: Karomah Ali Zainal Abidin Putra Sayyidina Husein yang Jadi Saksi Tragedi Karbala

Kemudian pahalanya paling bulan di Muharram itu pada waktu Asyuro, itu terjadi ketika nabi berhijrah ke madinah semua orang yahudi berpuasa.

Orang Yahidu besrsyukur dengan selamtanya nabi Musa pada 10 hari pertama bulan Muharrom, maka nabi saat itu juga ikut berpuasa.

Itulah keistimewaan dan kemuliaan bulan Suro yang dianggap keramat oleh sebagian masyarakat indonesia.***

Editor: Ahmad Amnan

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah