Kisah Rasulullah Mengirim Salam Kepada Cicitnya, Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein

- 24 Juli 2022, 15:30 WIB
Kisah Rasulullah Mengirim Salam Kepada Cicitnya, Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein
Kisah Rasulullah Mengirim Salam Kepada Cicitnya, Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein /Public Domain/

BERITA BANTUL - Kisah Rasulullah mengirim salam kepada cicitnya, Muhammad Al Baqir putra Sayyidina Ali Zainal Abidin cucu dari Sayyidina Husein.

Nama lengkap dan silsilah beliau adalah Al-Imam Muhammad bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib Al- Qurosyi Al- Hasyimi (Rodhiallaahu 'anhum).

Beliau lahir di kota Madiinatul Munawwaroh hari Jum'at 12 safar Tahun 57 H/676M dalam riwayat lain ada yang mengatakan 1 Rajab 57H.

Baca Juga: Mimpi Sayyidina Husein Bertemu Rasulullah Sebelum Tragedi Karbala, Pesan Terakhir yang Menggetarkan

Ayah nya dan sekaligus gurunya adalah Imam 'Ali Zainal 'Aabidiin yang selamat dari tragedi karbala, putra dari Sayyid Syuhadaa' Sayyidina Husein bin 'Ali bin Abi Thaalib (Rodhiallaahu 'anhum).

Dan ibu nya adalah Sayyidah Fathimah binti hasan bin 'Ali (Radhiallaahu 'anhum). Dari pernikahan ini, maka lahirlah generasi pertama Ahlul Bayt yang kedua duanya bertemu, baik dari jalur Imam Hasan maupun Imam Husain, bertemu pada Sayyidina 'Ali Karomallaahu wajhah maupun Sayyidah Fathimah Az-Zahroo putri Rasulullah Saw.

Nama panggilan beliau adalah Abu Ja’far. Meski beliau diberi banyak gelar seperti Abu 'Abdullah, Imam Muhammad Al Baqir, Maulana AL-Baqir AL-'Uluum, panggilan yang umum dikenal dan digunakan adalah Imam Muhammad Al-Baqir.

Al-Baqir kata harfiah artinya memotong/ membelah. Digelari Al-Baqir (yang membelah bumi) karena kapasitas keilmuan beliau yang begitu mendalam sehingga diibaratkan dapat membelah bumi dan mengeluarkan isinya yang berupa pengetahuan-pengetahuan ( Al-Baqir Al-'Uluum).

Baca Juga: Kisah Ali Zainal Abidin Cicit Rasulullah Mengusir Kelompok Syiah Ekstrem dari Majelisnya

Mereka yang beruntung bertemu dan bertanya dengan beliau pasti akan puas, karena beliau membuka pengetahuan sampai ke akar akar nya, sampai ke asal usul nya, dan kemudian menyampaikan pengetahuan itu pada masyarakat luas.

Dan yang pasti namanya harum dan tersohor sampai ke seantaro pelosok negri khusus nya jazirah arab kala itu.

Selama 34 Tahun beliau berada dalam perlindungan dan didikan ayahnya, Ali Zainal Abidin Selama hidupnya beliau tinggal di kota Madinah dan menggunakan sebagian besar waktunya untuk beribadah guna mendekatkan diri kepada Allah SWT serta membimbing masyarakat ke jalan yang lurus.

Al-Imam Ibnu Al-Madiny meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah (Radhiallaahu 'anhumaa) bahwasannya Jabir berkata kepada Imam Muhammad Al-Baqir yang pada waktu itu masih kecil.

Baca Juga: Sayyidina Husein di Tanah Karbala 10 Suro, Terjadi Hujan Air Mata di Langit Dunia

"Rasulullah SAW mengirimkan salam untukmu."

Beliau bertanya, "Bagaimana hal itu bisa terjadi?."

Jabir menjawab, Pada suatu hari saya sedang duduk bersama Rasulullah SAW, sedangkan Al-Husein (cucu beliau) lagi bermain-main di pangkuan beliau.

Kemudian Rasulullah SAW berkata, ‘Pada suatu saat nanti, dia (yaitu Al Husein) akan mempunyai seorang putra yang bernama Ali (Zainal Abidin).

Baca Juga: Isyarat Malaikat kepada Rasulullah tentang Kesyahidan Husein bin Ali di Karbala, Kabar dari Langit Tak Meleset

Jika hari kiamat datang, akan terdengar seruan, ‘Berdirilah wahai pemuka para ahli ibadah.’ Maka kemudian putranya (yaitu Ali Zainal Abidin) itu akan bangun.

Kemudian dia (yaitu Ali Zainal Abidin) akan mempunyai seorang putra yang bernama Muhammad. Jika engkau sempat menjumpainya, wahai Jabir, maka sampaikan salam dariku.’

 

Editor: Ahmad Lailatus Sibyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah