Baca Juga: Cinta Tanah Air yang Dicontohkan Rasulullah, Ini Kata Rektor Unisma Malang
Anggapan seperti itu mirip juga dengan situasi sekarang ini. Shalahuddin tak bergeming. Dia tak tinggal diam.
Di antara kegiatan yang dipelopori oleh Shalahudin adalah menyelenggarakan semacam sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian kepadanya.
Seluruh ulama, umat muslim, dan kalangan sastrawan diundang dan turut meramaikan kompetisi ini.
Alhasil, tampil sebagai juara dari sayembara itu adalah Syekh Ja'far Al Barzanji.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Peristiwa Fathu Makkah
Dokumentasi dari karyanya ini dikenal sebagai Kitab Al Barzanji, yang sampai sekarang masih sering dibaca oleh masyarakat muslim dari pinggir-pelosok hingga ke pusat-kota.
Shalahuddin mengimbau umat muslim seantero dunia untuk memperingati Maulid Nabi setiap tanggal 12 Rabiul Awal (hari lahir Nabi) kalender Hijriah, sebagai rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw.
Begitulah riwayat Maulid Nabi yang menjadi bagian dari tradisi yang mengisi peradaban Islam, tak terkecuali umat muslim Indonesia.
Yang diperingati dan dikenang kehebatannya bukanlah setingkat presiden, menteri, gubernur, bupati, tokoh partai politik, tetapi junjungan dan panutan umat muslim, Nabiyullah Muhammad saw.