NASIONAL - Rasulullah memberikan contoh langsung terkait mencintai tanah air sebagaimana saat hendak meninggalkan kota Makkah.
Cinta tanah air atau nasionalisme harus terpatri dalam sanubari setiap anak bangsa.
Itu semua demi menjaga semangat mempertahankan, siap berkorban dan berjuang demi bangsa sehingga tetap lestari kemajemukan baik di bidang agama, suku dan budaya.
Demikian ditegaskan Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Dr. Maskuri Bakri, M.Si dalam diskusi Fikih Peradaban di Tebuireng, Jombang, 17 September 2022.
"Nasionalisme ini adalah termasuk kesunnahan dalam prespektif Living sunnah berdasarkan sirah Nabawiyah," tegas Prof Maskuri.
Menurutnya, sebagaimana yang dikemukakan Ibnu Hisyam (2001) dan Al Buti (2016) pada saat Rasulullah SAW meninggalkan Makkah Al Mukarramah, maka Rasulullah berdiri di sekitar riif (pinggiran) kota Makkah seraya bersabda:
“Alangkah indahnya engkau (Makkah) dan engkau adalah bumi yang paling ku cintai, andai bukan karena kaumku mengusirku darimu aku tak akan tinggal di bumi selainmu.”
Baca Juga: Tafsir Mimpi Bersenggama, Ternyata Maknanya Bisa Baik dan Buruk, Ini Penjelasannya
Apa yang disampaikan Rasulullah itu, katanya, merupakan bentuk kecintaan atau nasionalisme yang muncul di hati Rasulullah SAW hingga beliau menyatakan tidak akan tinggal di selain Makkah jika tidak ada insiden pengusiran beliau dari tanah kecintaan beliau.