NASIONAL - Memperingati Hari Guru Nasional, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M. Nabil Haroen menyampaikan pendapatnya sebagai refleksi bersama. Menurut Nabil, Pendidikan menjadi kunci utama peradaban dunia, juga sebagai pintu gerbang masyarakat Indonesia untuk terus maju.
“Pendidikan ini kan sebagai ajaran utama Islam kita, menjadi petuah penting dari Kanjeng Nabi Muhammad. Perintah Iqra pada hakekatnya mendorong kita terus belajar. Maka, Pendidikan menjadi aspek sangat penting. Inilah yang menjadikan para ulama dan kiai kita, melaksanakan perjuangan utamanya dengan mengajar. Mereka menjadi guru, baik secara mental maupun spiritual,” terang Nabil Haroen, kepada BeritaBantul pada Sabtu, 25 November 2023.
Nabil Haroen menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan mempunyai jejak peradaban yang kuat.
“Kita ini berada di Indonesia dengan kapasitas peradaban yang besar. Bangsa Indonesia mewarisi jejak peradaban agung, dari peradaban Nusantara yang luar biasa. Seharusnya inilah yang menjadi kita membangun peradaban masa depan negara kita. Dengan menggali filosofi yang paling kuat, kemudian ditransformasikan dalam strategi ekonomi, politik hingga kebudayaan,” ungkap Nabil yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Lebih lanjut Nabil Haroen menyampaikan bahwa kunci utama pembangunan peradaban itu pada kemajuan Pendidikan.
“Jika pendidikannya bagus, nanti masyarakatnya juga akan maju. Kenapa? Karena Pendidikan menggerakkan pikiran dan jiwa. Karena Pendidikan melahirkan orang-orang yang siap beradaptasi dengan zaman dan berinovasi. Inilah makna Pendidikan yang sebenarnya,” terangnya.
Terkait dengan Pendidikan pesantren, Nabil Haroen menegaskan bahwa pesantren punya peran besar dalam konteks kemajuan Pendidikan Indonesia.
“Para kiai pesantren sudah mendidik bangsa ini, jauh sebelum Indonesia merdeka. Sudah ratusan tahun pesantren berkontribusi untuk Nusantara, juga menjadi pemantik semangat dari perjuangan kemerdekaan. Maka, kita perlu mengambil inspirasi dari Pendidikan pesantren, untuk diterjemahkan dalam konteks kontestasi antar bangsa saat ini,” ungkap Nabil, yang merupakan alumni pesantren Lirboyo, Kediri.