Mendengar penjelasan dari sang guru, si murid itu pun segera tersadar.
Kisah inilah contoh pentingnya guru sebagai pembanding. Menurut Gus Baha, sebenarnya kesimpulan si murid tadi tidak terlalu bodoh, tetapi gurunya lebih pintar.
Gus Baha menuturkan, “Jangan-jangan cara pandang kita tentang Islam itu seperti itu karena belajar tanpa guru. Jadi, pikiran itu setelah ada pembanding, maka akan terlihat yang benar.”
“Oleh karena itu,” sambung Gus Baha mengutip pepatah Arab, “suatu perkara biar jelas itu harus digunakan pikiran pembanding.”
Baca Juga: Rasulullah pun Memuji Puisi yang Indah Meskipun Gubahan Orang Kafir
Keterangan Gus Baha tersebut disarikan dari pengajiannya yang dilansir dari kanal YouTube Santri Gayeng.***