Pertama, kebiasaan Kiai Hamid adalah sering melakukan perjalanan haji, perjalanan ibadah dan mengunjungi kekasih hati Nabi Muhammad.
Baca Juga: Pawang Hujan Tambakberas, Kesaktian Waliyullah Kiai Hamid Chasbullah
Sampai karena terlalu seringnya, akhirnya Kiai Hamid dipanggil oleh Habib Ja'far Assegaf Pasuruan yang intinya supaya tidak terlalu sering ke Makkah Madinah untuk menjaga perasaan kaum muslimin yang belum bisa pergi ke Tanah Suci.
Setelah dinasehati seperti itu, Kiai Hamid menangis tersedu-sedu.
Di satu sisi Kiai Hamid ingin mentaati Habib Ja'far Assegaf namun di satu sisi beliau juga sangat bersedih karena tidak bisa lagi sering mengunjungi Nabi.
Kedua, tanda lain kecintaan Kiai Hamid pada Nabi Muhammad adalah kesenangan beliau membaca sholawat dalam kitab dalail khairat. Amalan ini beliau peroleh dari kakek beliau KH Muhammad Shidiq.
Baca Juga: Menangis Hutang Jatuh Tempo, Kisah Santri Rasakan Karomah Kiai Hamid Pasuruan
Bahkan Kiai Hamid menasehati seseorang yang lebih senang membaca hizb untuk kesaktian daripada membaca sholawat dalail khairat.
Kiai Hamid dawuh, dulu ada dua kiai yang satunya istiqomah membaca hizb jaljalut untuk kesaktian dan satunya istiqomah membaca sholawat dalail khairat yaitu KH Muhammad Shiddiq.
Lalu Kiai Hamid menjelaskan, kiai yang istiqomah membaca sholawat dalail yakni KH Muhammad Shiddiq lah yang akhirnya dikaruniai Allah keturunan yang sholih-sholihah.