Network
HIKMAH - Habib Umar Yaman Saksikan Langit Terbelah Saat Wali Qutub Abah Guru Sekumpul Wafat Tahun 2005.
Waliyullah masyhur asal Martapura Kalimantan Selatan Abah Guru Sekumpul selalu diperingati haulnya tiap tanggal 5 Rajab.
Abah Guru Sekumpul wafat pada 5 Rajab atau Rabu 10 Agustus 2005 pada usia 63 tahun pada pukul 05.10 pagi hari di kediamannya komplek pengajian Sekumpul Martapura.
Baca Juga: Biografi Lengkap dan Manaqib Abah Guru Sekumpul untuk Menyambut Haul Sebagai Obat Rindu
Pada Rabu pagi itu, saat informasi wafatnya menyebar dari berbagai pengeras suara masjid, ratusan ribu jamaah dan masyarakat datang ke Sekumpul.
Lautan manusia membanjiri komplek Musholla Ar Raudloh yang biasa dijadikan tempat mengaji Abah Guru Sekumpul.
Jutaan manusia datang tanpa henti sampai makamnya tak pernah sepi peziarah sampai sekarang.
Makam kubah Abah Guru Sekumpul kemudian menjadi tujuan umat Islam dari penjuru dunia untuk berziarah di makam waliyullah yang masyhur karomahnya itu.
Salah satu kesaksian atas kewalian dan karomah Abah Guru Sekumpul datang dari ulama masyhur asal Yaman, Habib Umar bin Hafidz.
Dikisahkan, pada suatu hari Habib Umar menceritakan kewalian KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang masyhur disebut Abah Guru Sekumpul.
Begini yang disampaikan Habib Umar bin Hafidz atas sosok Abah Guru Sekumpul.
"Ketika Syaikh Zaini telah wafat, aku sering melihat Syaikh Zaini di makam Zanbal, Hadramaut, mengunjungi dan bertemu bertatap muka dengan para Auliya.
Ketika wafatnya Syaikh Zaini pada tahun 2005, aku lihat langit terbelah, para malaikat semuanya turun mendatangi Syaikh Zaini.
Sewaktu Syaikh Zaini masih hidup, setiap malam Senin terdengar suara gemuruh di Arsy karena lantunan suara Syaikh Zaini yang sedang membaca Maulid Simtud-Duror Al Habsyi di majlis maulid di Sekumpul, Martapura."
Habib Umar juga menegaskan bahwa Abah Guru Sekumpul mencapai derajat wali Qutub pada jamannya.
Baca Juga: Empat Golongan Wali Menurut Abah Guru Sekumpul, Nomor 4 Bisa Bikin Kualat Jika Tidak Tahu
"Pemegang wali qutub saat itu ada dua orang, yaitu Habib Abdul Qadir bin Ahmad As-Seggaf di Jeddah dan Syaikh Zaini di Sekumpul, Martapura."
Habib Umar bin Hafidz juga mengaku bahwa dirinya melihat Abah Guru Sekumpul dalam istana kewalian yang megah.
"Aku dibukakan futuh melihat wali qutub Syaikh Zaini berada di dalam istana yang sangat megah. Istananya bertingkat dengan banyak kebun-kebun," katanya.
Bukan hanya, kata Habib Umar, istana kewalian Abah Guru Sekumpul berada di bawah naungan Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari, datuknya (Datu Kalampayan), dibawah bimbingan Syaikh Samman dan Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang diterimanya langsung dari Rasulullah Saw.
"Istana itu dipenuhi oleh murid-murid Syaikh Zaini," kata Habib Umar.
"Sungguh luar biasa Syaikh Zaini bersama murid-muridnya. Sungguh beruntung orang yang menjadi murid Syaikh Zaini dan yang mengikuti jejak langkahnya," lanjutnya.
Bukan hanya itu, karena mengakui atas kewalian Abah Guru Sekumpul, maka Habib Umar selalu ziarah di makam Sekumpul saat dirinya sampai di Banjar.
"Akupun kalau datang ke Banjar pasti ziarah ke makam Syaih Zaini minta berkah Beliau," katanya.
Kesaksian Habib Umar bin Hafidz itu disampaikan tahun 2009 saat bersama istri Beliau, Syarifah Nuur Al Haddar, yang waktu itu berkunjung di Banjar.
Demikian kisah Habib Umar Yaman Saksikan Langit Terbelah Saat Wali Qutub Abah Guru Sekumpul Wafat Tahun 2005. Dikutip dari kanal youtube penerus para nabi.***
